1001indonesia.net – Papua menyimpan potensi wisata alam yang sangat kaya. Daratan dan kawasan perairannya menawarkan segala macam keindahan yang masih alami, sangat menyegarkan, dan memanjakan mata.
Berikut 10 destinasi wisata alam yang bisa kamu kunjungi di Papua. Tak hanya keindahan alamnya yang masih asri, di tempat-tempat wisata ini kamu bisa juga menyaksikan keragaman flora dan fauna, beberapa di antaranya hanya ditemukan di Papua.
1. Raja Ampat
Saat ini Raja Ampat merupakan destinasi wisata alam Papua yang paling populer. Namanya diambil dari nama empat pulau utama di kawasan barat kepala burung (Vogelkoop) Pulau Papua, terdiri dari pulau Waigeo, Salawati, Batanta, dan Misool. Raja Ampat memiliki panorama bawah laut yang sangat menakjubkan dan menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di dunia.
Hamparan kepulauannya memiliki luas 46.108 km2. Biota lautnya sangat beranekaragam, terdiri atas 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan, serta 700 jenis moluska, 5 spesies penyu laut langka, 57 spesies udang mantis, 13 spesies mamalia laut. Terdapat 27 spesies yang ikan hanya dapat ditemui di wilayah ini.
Keanekaragaman hayati di Raja Ampat menjadikannya sebagai kerajaan biota laut terbesar di dunia. Menurut riset yang dilakukan The Nature Conservacy, Conservation International, Lembaga Oseanografi Nasional (LON) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2001 dan 2002, ada sekitar 75 persen spesies karang dunia terdapat di pulau ini.
Kekayaan alam Raja Ampat banyak pula yang ditemukan di daratan, kawasan hutan pegunungan yang tidak melampaui ketinggian 1.000 meter, sehingga dikenal sebagai hutan dataran rendah. Keanekaragaman satwa liar hidup bebas di hutan-hutan tersebut.
Baca juga: Raja Ampat, Salah Satu Destinasi Wisata Terbaik Dunia
2. Danau Sentani
Satu hal keistimewaan yang menjadikan Danau Sentani begitu menarik adalah keberadaan 22 pulau di kawasan danau ini. Meskipun banyak dikunjungi wisatawan, pemandangan alam di sekitar danau masih sangat alami. Hal inilah yang semakin meningkatkan minat wisatawan untuk menjelajahi danau di pulau Indonesia paling timur ini.
Selain pemandangan alamnya yang indah, danau ini juga memiliki biota yang sangat kaya. Ada berbagai spesies ikan air tawar yang hidup di dalamnya. Beberapa di antaranya bahkan merupakan spesies endemik atau hanya ada di Sentani. Tak heran jika danau ini selalu jadi tempat menyelam favorit para pelancong.
Baca juga: Danau Sentani, Menjelajah Surga Dunia di Tanah Papua
3. Teluk Triton Kaimana
Teluk Triton tersembunyi di dekat Kampung Lobo. Menyelam di Teluk Triton seperti masuk ke surga bawah laut dengan terumbu karang yang berwarna-warni. Jajaran pulau-pulau kecil dan batu karang yang ditumbuhi pepohonan hijau membuat pemandangan di sini semakin menawan.
Teluk Triton juga menjadi suaka bagi ikan paus bryde. Mereka mencari ikan-ikan kecil yang bersembunyi di sekitar teluk yang sepi ketika senja. Sesekali paus-paus itu menyemburkan air ke udara melalui lubang di punggungnya.
Lumba-lumba yang bermain dan meloncat ke atas air menjadi pemandangan yang menyegarkan saat perjalanan menuju atau keluar dari teluk ini.
Juga ada karang lunak yang bersinar di malam hari. Karang-karang itu menjadi salah satu daya tarik alam bawah laut Teluk Triton. Di kawasan ini terdapat 471 jenis karang, 16 di antaranya merupakan spesies baru.
Kekayaan laut kawasan ini memang luar biasa. Menurut data Conservation International (CI) Indonesia tahun 2006, perairan ini memiliki 959 jenis ikan karang dan 28 jenis udang mantis.
Baca juga: Teluk Triton, Surga Bawah Laut di Kaimana, Papua Barat
4. Taman Nasional Teluk Cederawasih
Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri atas daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).
Taman nasional ini terletak di Teluk Cenderawasih, Provinsi Papua Barat. Taman Nasional Teluk Cenderawasih meliputi pulau Mioswaar, Nusrowi, Roon, Rumberpon dan Yoop.
Terdapat keanekaragaman hayati yang sangat kaya di kawasan ini. Tempat ini juga menjadi tempat mendarat empat jenis penyu langka, yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan taman nasional ini.
Baca juga: Kepulauan Penyu Nusantara
5. Taman Nasional Lorentz
Terbesar di Asia Tenggara dengan luas 2,4 juta ha, Taman Nasional Lorentz di Provinsi Papua mengandung semua tipe habitat besar yang terdapat di Pulau Papua, meliputi bakau, hutan rawa, hutan pegunungan, serta vegetasi subalpin dan alpin.
Keanekaragaman hayati di taman nasional ini mencakup 1.200 jenis tumbuhan berbunga, 123 spesies mamalia, 411 spesies burung, dan 150 spesies reptil dan amfibi.
Selain itu, Taman Nasional Lorentz juga merupakan Daerah Burung Endemik atau Endemic Bird Area (EBA) dengan 45 spesies burung sebaran terbatas dan sembilan spesies burung endemik. Terdapat daerah isolasi alamiah bagi penyebaran jenis burung dan hewan lainnya di deretan Pegunungan Sudirman
Taman nasional ini mempunyai gunung tertinggi di Indonesia, Gunung Jaya dengan Puncak Jayanya (5039 mdpl), dan salju abadi khatulistiwa. Pemerintah Indonesia menetapkan kawasan ini sebagai taman nasional pada 1997. Pada 1999, UNESCO menetapkan Taman Nasional Lorentz sebagai warisan dunia.
Nama taman nasional ini diambil dari seorang penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz. Ia menjelajah wilayah pedalaman Papua hingga ke pegunungan Mandala pada 1909. Penjelajahan yang dilakukannya merupakan kelanjutan dari perjalanan Jan Carstenz dari Pulau Papua ke Australia pada 1623.
Baca juga: Dingiso, Satwa Endemik Pegunungan di Tengah Pulau Papua
6. Taman Nasional Wasur
Taman nasional yang dijuluki Serengeti Papua ini merupakan padang rumput sangat luas (sekitar 70%) dengan rawa ilalang dan hutan musim campuran. Terletak di bagian tenggara Provinsi Papua Selatan, namanya diambil salah satu desa di dalamnya.
Salah satu tanaman paling khas di kawasan ini adalah pohon kayu putih (Melaleuca leucodendron). Tanaman ini berkulit tebal, terkelupas ringan, dan mudah tumbuh kembali untuk mencegah kerusakan oleh api.
Jenis satwa yang umum dijumpai di kawasan ini, antara lain kanguru pohon, kesturi raja, kasuari gelambir, dara mahkota/mambruk, cendrawasih kuning besar, cendrawasih raja, cendrawasih merah, buaya air tawar, dan buaya air asin.
Lahan basah di Taman Nasional Wasur merupakan ekosistem yang paling produktif dalam menyediakan bahan pakan dan perlindungan bagi kehidupan berbagai jenis ikan, udang dan kepiting yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Di kawasan ini terdapat Danau Rawa Biru. Berbagai jenis satwa, seperti burung migran, walabi, dan kasuari sering datang dan menghuni Danau Rawa Biru.
Baca juga: Kasuari, Burung Endemik Papua yang Unik dan Berbahaya
7. Pantai Base-G
Pantai Base-G yang dikenal juga dengan nama Tanjung Ria terletak di sebelah utara Kota Jayapura, tepatnya sekitar 10 km dari Kota Jayapura di Distrik Jayapura Utara. Tak hanya memiliki keindahan alam yang sangat memesona, pantai ini memiliki sejarah yang menarik untuk digali.
Nama Base-G berasal dari sejarahnya yang dahulu merupakan basis militer dengan nama Base G Camp pada masa Perang Dunia II. Kawasan Pantai Base-G mempunyai luas sekitar 90 ha, panjang garis pantai 6-15 meter, dengan lebar pantai belakang 15-40 meter, lebar perairan 150-400 meter.
Pemandangan di Pantai Base-G dengan pohon-pohon menghijau di sekitarnya sungguh asri. Kawasan pantainya bersih dan airnya yang kebiruan sangat jernih. Selain itu, ombaknya tidak terlalu tinggi sehingga cukup aman bagi wisatawan.
8. Lembah Baliem
Lembah Baliem berada di pegunungan Jayawijaya, terletak di ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut. Dikelilingi pegunungan, pemandangan lembah ini sangat indah dan masih alami. Suhu di lembah ini bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah yang dikenal juga sebagai Grand Baliem Valley ini merupakan tempat tinggal suku Dani, tepatnya di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena. Selain Suku Dani, terdapat suku lainnya yang hidup bertetangga di lembah ini, yakni Suku Yali dan suku Lani.
Lembah yang dihuni oleh masyarakat suku ditemukan secara tak sengaja dalam suatu ekspedisi pada 1938. Sejak itu, perlahan kawasan ini mulai diperhatikan dan dijadikan sebagai objek wisata andalan, termasuk festival Lembah Baliem yang sangat terkenal.
Baca juga: Festival Lembah Baliem, Tidak Ada Duanya di Dunia
9. Air Terjun Wafsarak
Air terjun Wafsarak merupakan destinasi wisata Papua yang berada di Inswanbesi, Distrik Warsa, Kabupaten Biak Numfor. Jaraknya lumayan jauh dari pusat Kota Biak, waktu tempunya sekitar 2 jam dengan kendaraan bermotor.
Air Terjun Wafsarak dikelilingi pohonan hijau. Julangannya tak begitu tinggi mungkin hanya sekira 10 meter. Meski demikian, bentuknya melebar sehingga pola air yang dihasilkan mirip seperti tirai. Di sebelah kiri air terjun terdapat akar-akar pohon yang terjuntai membentuk jalinan.
10. Danau Paniai
Terletak di ketinggian 1700 mdpl, Danai Paniai tak diragukan keindahannya. Pada 2007, danau ini memegang predikat sebagai salah satu danau terindah di dunia.
Udara di sekitar danau sangat sejuk dan segar. Airnya yang biru, pinggiran danau yang berpasir dengan batu-batu kecil, serta pemandangan tebing dan perbukitan di sekitar danau menambah keindahan objek wisata ini. Selain menikmati keindahan alamnya, pengunjung juga bisa memancing di tempat ini.
Baca juga: Bakar Batu, Tradisi Unik dari Papua