Dingiso, Satwa Endemik Pegunungan di Tengah Pulau Papua

2403
Dingiso
Foto: Easciences.org

1001indonesia.net – Dingiso (Dendrolagus mbaiso), juga dikenal dengan nama bondegezou, adalah salah satu spesies kangguru pohon endemik Pulau Papua. Oleh suku Moni, spesies ini dijuluki mbaiso yang berarti “binatang sakral” atau hewan yang tidak boleh diganggu.

Dingiso tinggal di hutan alpine di Barisan Sudirman, Provinsi Papua. Satwa ini hidup tepat di bawah garis pohon, pada ketinggian 3250-4200 m dpl. Spesies ini pernah difilmkan untuk sebuah episode dokumenter BBC, serial TV South Pacific pada 2009. Kru film menemukannya setelah 11 hari pencarian bersama anggota suku Moni lokal.

Tubuh satwa ini berukuran cukup besar, mirip seperti koala yang ada di Australia. Panjang kepala hingga tubuh antara 52 hingga 81 cm.  Panjang ekor antara 40 sampai 94 cm. Berat tubuh antara 6,5 hingga 14,5 kg.

Dingiso memiliki ekor yang panjang berbulu yang membantu keseimbangan saat bergerak di pepohonan, serta menguatkan hewan saat memanjat. Bulunya yang cukup panjang sebagian besar berwarna hitam, dengan kombinasi putih di bagian dada dan wajah.

Hewan ini aktif pada siang dan malam hari. Makanan utamanya adalah daun dan buah yang mereka dapatkan dari pohon dan di lantai hutan.

Satwa ini secara resmi dideskripsikan secara ilmiah pada 1995 oleh zoologis Museum Australia Tim Flannery, ahli zoologi Indonesia Boeadi, dan antropolog Australia Alexandra Szalay.

Sampai saat ini, keberadaan dingiso masih terjaga karena perlindungan yang diberikan oleh orang-orang Moni kepadanya. Bagi masyarakat suku Moni, satwa ini adalah leluhur mereka yang tidak boleh diganggu.

Meskipun demikian, karena keberadaan satwa ini yang terhitung sangat langka, IUCN memasukkannya ke dalam kategori terancam punah (Endangered).

Baca juga: Kanguru Pohon Wondiwoi, Hewan Endemik Papua yang Terancam Punah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

20 − 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.