Museum Geologi, Wisata Edukasi di Bandung

1592
Museum Geologi Bandung
Museum Geologi berada di Jalan Diponegoro No. 57, Bandung. (Foto: katalogwisata.com)

1001indonesia.net- Museum Geologi khusus dibangun sebagai pusat informasi geologi untuk menggambarkan komposisi, struktur, dan sejarah bumi hingga hubungan bumi dengan manusia lewat peragaan koleksi yang luar biasa.

Keberadaan museum ini terkait erat dengan penelitian geologi Indonesia yang sudah dilakukan sejak 1850-an. Saat itu, lembaga yang mengoordinasikan penyelidikan geologi adalah Dienst van het Mijnwezen.

Pada proses penelitian di berbagai daerah, para ahli menemukan berbagai jenis batuan, mineral, dan fosil. Ketiganya secara rutin diteliti di laboratorium geologi yang berlokasi di Rembrandt Straat atau yang sekarang menjadi Jalan Diponegoro, Bandung.

Dengan terus bertambahnya benda yang diteliti, muncul gagasan untuk membangun sebuah museum yang bisa menampung semua itu. Tujuan lainnya adalah untuk membagikan informasi mengenai bumi dan kehidupannya kepada masyarakat luas.

Maka pada 16 Mei 1928, didirikanlah Museum Geologi didirikan dengan nama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum.

Setahun kemudian, Museum Geologi diresmikan pada saat pembukaan gedung “Dienst van den Mijnbouw”. Gedung ini berfungsi sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan sarana laboratorium geologi dan museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil survei geologi.

Peresmian Museum Geologi bertepatan dengan diselenggarakannya Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-4 (Fourth Pacific Science Congres) di Bandung pada 18-24 Mei 1929.

Seperti yang dilansir dalam situs resminya, kelembagaan Museum Geologi terus mengalami perubahan seiring waktu. Pada masa Hindia Belanda (1929-1941), Museum Geologi disebut Geologisch Laboratorium, dan merupakan unit kerja dari Dienst van het Mijnwezen yang berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw.

Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), Dienst van den Mijnbouw berganti nama menjadi Kogyoo Zimusho, dan kemudian bernama Tisitutyosazyo. Pada masa ini, Museum Geologi menjadi bagian dari Laboratorium Paleontologi dan Kimia.

Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan Museum Geologi berada di bawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG, 1945-1950). Institusi ini beberapa kali ganti nama: Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952), Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978-2002).

Pada 2003, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG), di bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan Permen ESDM No. 12 Tahun 2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.

Pada 1999, museum ini sempat ditutup selama satu tahun untuk renovasi. Dana bantuan renovasi datang dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Museum Geologi Bandung dibuka kembali pada 23 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Susilo Bambang Yudhoyono.

Lokasi museum tak jauh dari pusat pemerintahan Provinsi Jawa barat, Gedung Sate. Ada puluhan ribu koleksi fosil dan batuan yang dilengkapi dengan keterangan nama tempat ditemukan dan para kolektornya.

Bangunan museum bergaya Art Deco yang dirancang oleh Ir. H. Menalda van Schouwenburg itu terbagi menjadi dua ruangan pada lantai satu. Ruang sayap barat bertema geologi Indonesia, sedangkan ruang sayap timur berisi informasi seputar sejarah kehidupan manusia. Sementara itu, lantai dua adalah ruang geologi untuk kehidupan manusia.

Ruang Sayap Barat

Pengunjung disarankan untuk bertandang ke ruang sayap barat terlebih dahulu. Lewat beberapa bilik, museum ini memamerkan hipotesis asal muasal bumi dalam tata surya serta kondisi geologi berbagai pulau di Indonesia.

Terdapat maket khusus yang menggambarkan tatanan tektonik Indonesia dilengkapi dengan gerakan lempengan kulit bumi yang masih aktif. Pada sebuah peragaan tampak gunung berapi dan titik-titik pusat gempa bumi dan sebarannya di dunia.

Masih pada ruangan yang sama, kita bisa berkenalan dengan benda padat berbentuk kristal bentukan alam. Benda tersebut memiliki komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Berdasarkan pertumbuhan dan proses pengkristalannya, batu-batu tersebut dibagi dalam beberapa peragaan yang meliputi batuan beku, batuan endapan atau sendimen, dan batuan malihan (metamorf).

Segala bentuk kegiatan penelitian geologi Indonesia juga dipamerkan. Seperti peralatan lapangan, wujud pemetaannya, dan hasil akhir penelitian yang berupa peta gunung berapi, dan sebagainya. Di tempat ini juga ditampilkan gunung berapi yang masih aktif, seperti Gunung Krakatau, Galunggung, Merapi, dan Tangkuban Perahu.

Ruang Sayap Timur

Di ruang sayap timur kita diajak untuk menelusuri sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, mulai dari zaman primitif hingga modern. Beberapa benda yang dipamerkan antara lain kerangka reptil berukuran besar yang merajai masa Mesozoikum Tengah.

Di sudut lainnya ada banyak fosil tengkorak manusia purba asal Indonesia dan dari bagian dunia lainnya, dilengkapi dengan paparan sejarah manusia yang dicetuskan oleh Charles darwin, Ernst Haeckel, dan Eugene Dubois. Semua replika manusia purba itu menunjukkan kepada kita pentingnya mempelajari budaya yang berkembang di masa lalu.

Lantai Dua

Lantai dua museum ini merupakan ruang pamer geologi untuk kehidupan manusia. Di ruangan ini, kita juga akan disuguhi berbagai gambaran cara penambangan dan pengolahan mineral.

Fasilitas Lain

Selain ruang peraga, museum ini juga memiliki fasilitas pendukung, seperti auditorium untuk pemutaran film, ceramah, seminar dan kegiatan lainnya, serta ruang edukasi dan poliklinik. Selain itu, ada juga fasilitas dasar seperti masjid, toilet, dan toko suvenir.

Baca juga: Museum Nyamuk, Belajar Mengenai Nyamuk di Pangandaran

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

seventeen − 15 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.