Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk

550
Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk
Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk (Foto: jakartamangrove.id)

Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan kawasan konservasi alam mangrove seluas 99,82 ha yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Kawasan ini merupakan ekosistem lahan basah yang didominasi oleh pepohonan mangrove.

Terletak di bagian utara Jakarta, TWA Angke Kapuk dengan ekosistem mangrove menjadi rumah bagi beragam jenis hewan mengagumkan, dan beberapa di antaranya bahkan termasuk satwa yang dilindungi. 

Kawasan ini sempat digarap oleh puluhan penambak liar yang merusak ekosistem mangrove di sana. Padahal keberadaan mangrove sangat penting bagi perlindungan pantai dari erosi dan abrasi serta mampu meredam gelombang besar, termasuk tsunami.

Hutan mangrove juga dapat menyerap karbondioksida lebih baik daripada hutan tropis di dataran tinggi. Yang tak kalah penting adalah fungsinya sebagai habitat bagi beberapa jenis satwa liar.

Mengingat peran penting hutan mangrove, pemerintah menetapkan Angke Kapuk seluas 99,82 hektare sebagai Taman Wisata Alam pada 1995. Tiga tahun kemudian, pemerintah mulai merestorasi kawasan ini.

Butuh 12 tahun untuk membersihkan kawasan ini dari penggarap illegal dan menanami kembali pepohonan mangrove yang hilang. Akhirnya TWA Angke Kapuk diresmikan pada 25 Januari 2010 oleh Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan saat itu.

Kawasan konservasi ini terletak di Kelurahan Kamal Muara, bersebelahan dengan kawasan elite Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Lokasinya mudah diakses, baik melalui tol dalam kota, tol JORR, maupun dengan transportasi umum.

Di TWA Angke Kapuk terdapat beragam satwa yang dilindungi, utamanya dari jenis burung. Beberapa jenis burung di antaranya adalah pecuk ular (Anhinga melanogaster), kowak maling (Nycticorax nycticorax), kuntul putih (Egretta sp), kuntul putih (Bubulcus ibis), cangak abu (Ardea cinerea), blekok (Ardeola sp), belibis (Anos grobcaritrous), cekakak (Halcyon chloris).

Selain burung, terdapat juga beberapa jenis reptil dan satwa air. Fauna khas di hutan mangrove ini adalah ikan gelodok/gelosoh (Glossogobius giuris) dan udang bakau (Thalassina anomata).

Ada beragam kegiatan yang bisa dilakukan pengunjung di kawasan wisata alam ini. Seperti menikmati pantai dengan berperahu, berkemah, jelajah alam, mengamati flora dan fauna, memancing, dan lain-lain.

Baca juga: Grand Maerakaca, Taman Mini Indonesia Indah Versi Jawa Tengah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 + 6 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.