Mentok Rimba, Spesies Burung Air Paling Langka di Dunia

1966
Mentok Rimba
Foto: zamrud.co.id

1001indonesia.net – Mentok rimba (Cairina scutulata) adalah sejenis burung dari keluarga bebek (suku Anatidae). Spesies ini termasuk salah satu burung air yang paling langka di dunia. Keberadaannya terancam punah.

Mentok berwarna gelap ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti serati, mentok hutan, bebek hutan, dan angsa hutan. Dalam bahasa Inggris spesies ini dikenal sebagai White-winged Wood Duck.

Semula jenis mentok ini dimasukkan dalam marga Cairina karena kemiripan bentuknya dengan muscovy duck alias mentok yang kita kenal sehari-hari. Namun, berdasarkan hasil analisis gen serta pola sebaran mentok rimba secara biogeografis, jenis ini ternyata bukan kerabat dekat mentok.

Sebab itu, pada 2014 mentok rimba resmi ditempatkan dalam marga baru, yaitu Asarcornis, dan merupakan satu-satunya jenis dari marga ini.

Ciri-ciri

Berbentuk mirip dengan mentok peliharaan (Cairina moschata), mentok hutan memiliki panjang tubuh (dari paruh hingga ke ujung ekor) sekitar 66-81 cm.

Tubuh umumnya berwarna gelap atau kehitaman, dengan sisi bawah sayap (ketika terbang) berwarna putih. Di Sumatera, mentok rimba jantan memiliki kepala dan leher lebih putih dibanding jenis serupa di daratan Asia. Pada mentok rimba di Asia, jantan memiliki bercak-bercak hitam pada kepala dan lehernya, sementara pada betina bercak hitam lebih rapat.

Kepala dan leher putih, kadang-kadang dengan bintik-bintik kehitaman. Paruh dan kaki kekuningan atau jingga kusam. Tidak seperti mentok peliharaan, tak ada lingkaran merah di sekeliling mata.

Burung ini termasuk hewan crepuscular, yaitu cenderung lebih aktif saat fajar dan senja. Sesuai namanya, mentok ini menghuni hutan-hutan rawa dengan kolam-kolam yang dangkal. Burung ini masuk dalam kategori omnivora, memangsa aneka macam termasuk tumbuhan air, seperti Hydrilla, siput, ikan-ikan kecil, cacing, serangga dan laba-laba air.

Persebaran

Pada masa lalu, mentok rimba hidup tersebar luas mulai dari India timur laut, Bangladesh, hingga Asia Tenggara. Dulu, satwa ini dapat ditemui di Pulau Sumatra dan Jawa. Namun, mentok rimba diduga telah punah di Jawa.

Di Sumatera dan daratan Asia, wilayah sebaran burung ini terfragmentasi karena makin berkurangnya lahan basah yang dekat hutan dataran rendah. Habitat yang terfragmentasi membuat burung yang biasa bersarang di lubang pohon ini rentan terhadap kepunahan.

Selain karena buruknya kondisi habitatnya, maraknya perburuan telur dan anakan jenis ini untuk makanan maupun peliharaan juga mengancam mentok rimba. Populasi satwa ini di alam pun terus menurun. Diperkirakan populasinya hanya tinggal 1.000 ekor di seluruh dunia. Sebab itu, badan konservasi dunia IUCN menempatkannya dalam status genting (endangered).

Di Sumatera sendiri hanya tersisa sekitar 150 individu mentok rimba. Salah satu habitatnya yang masih tersisa di Sumatera yaitu di pesisir timur lahan basah Sumatera, termasuk di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.

Baca juga: Trulek Jawa, Burung Endemik Jawa yang Pernah Diduga Telah Punah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

5 × two =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.