1001indonesia.net – Indonesia memiliki beragam minuman tradisional yang tak hanya nikmat, tapi juga menyehatkan. Dibuat dari rempah alami, minuman asli Indonesia kaya akan kandungan nutrisi yang dapat meningkatkan stamina dan imunitas tubuh.
Sebagian minuman-minuman tradisional Nusantara muncul sebagai bagian dari adaptasi dalam upaya bertahan hidup bagi kelompok masyarakat yang mendiami wilayah dingin. Maka tak heran jika minuman tradisional mengandung rempah atau alkohol yang dapat berfungsi sebagai penghangat tubuh.
Nah apa saja minuman asli Indonesia yang nikmat dan menyehatkan? Berikut beberapa di antaranya.
Bandrek
Bandrek merupakan minuman tradisional paling populer di Indonesia. Dikonsumsi untuk meningkatkan kehangatan tubuh, minuman ini biasanya dihidangkan saat cuaca dingin, seperti di kala hujan ataupun malam hari.
Bahan utama bandrek adalah jahe dan gula merah. Di beberapa daerah, minuman ini diperkaya dengan beragam rempah-rempah lain, seperti serai, merica, pandan, telur ayam kampung, dan sebagainya. Susu juga dapat ditambahkan, tergantung dari selera penyajian.
Bandrek biasa dikonsumsi bersama kacang rebus, ubi rebus, dan gorengan. Tak hanya nikmat dan menghangatkan tubuh, orang Indonesia juga menggunakan bandrek untuk menyembuhkan berbagai penyakit ringan, seperti sakit tenggorokan, batuk, dan lain sebagainya.
Baca juga: Jahe-jahean, Tanaman Aromatik dengan Beragam Manfaat
Sekoteng
Siapa yang tidak mengenal sekoteng. Minuman tradisional yang juga berbahan dasar jahe ini sudah pasti dapat menghangatkan tubuh. Sangat cocok diminum saat musim hujan atau di malam hari saat udara dingin.
Selain berbahan dasar jahe, sekoteng juga dilengkapi dengan bahan lain sebagai campurannya, seperti kacang hijau, kacang tanah, pacar cina, dan potongan roti tawar.
Wedang uwuh
Wedang uwuh yang secara harfiah berarti minuman sampah merupakan minuman khas Jawa yang terkenal. Terbuat dari berbagai macam racikan rempah, wedang ini memiliki cita rasa yang khas sekaligus menyehatkan.
Awalnya, minuman ini populer di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, tapi saat ini sudah merambah sampai ke ibu kota. Wedang uwuh menjadi salah satu oleh-oleh utama bagi masyarakat yang berkunjung ke sekitaran Yogya dan Solo.
Wedang ini dinamakan uwuh karena campuran bahan-bahan minuman ini tampak seperti sampah. Wedang uwuh terdiri atas berbagai jenis rempah, disajikan dengan menggunakan gula batu atau gula merah.
Teh Talua
Teh talua atau teh telur merupakan minuman kesehatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan dan stamina tubuh. Sesuai namanya, minuman khas Sumatra Barat ini terbuat dari telur dan teh. Telur yang digunakan adalah kuning telur ayam kampung.
Kuning telur dikocok dengan satu sendok gula pasir sampai mengembang. Serbuk teh diletakkan di dalam saringan dalam jumlah banyak supaya menghasilkan cairan teh yang kental. Lalu, teh disiram dengan air mendidih dan diseduhkan ke dalam kocokan telur dan gula pasir.
Untuk menghilangkan rasa amis telur, larutan teh ini diberi perasan irisan jeruk nipis.
Baca juga: Minuman Khas Sumatra Barat
Bir pletok
Bir pletok adalah minuman penyegar yang dibuat dari campuran beragam rempah. Minuman ini biasanya tersaji pada acara pernikahan dan kumpul keluarga masyarakat Betawi, seperti arisan.
Meski namanya bir, minuman khas Betawi ini tidak memabukkan karena tidak mengandung alkohol. Bir pletok dibuat dari rempah-rempah, seperti jahe, serai, daun pandan, lada hitam, kapulaga, cabe, kayu manis, daun jeruk, cengkeh, kayu secang, pala, dan adas. Semua bahan tersebut direbus hingga semua sarinya keluar.
Wedang ronde
Wedang ronde merupakan minuman jahe hangat yang ditambah dengan bulatan tepung ketan berisi wijen atau kacang yang disebut ronde. Minuman tradisional khas Salatiga ini dikembangkan dengan pengaruh dari budaya Tionghoa
Minuman yang berasal dari negeri Tiongkok ini bernama asli tāngyuán. Tāng berarti sup, sedangkan yuán berarti bulat. Sementara dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman hangat, sedangkan ronde adalah bola-bola bulat yang kenyal.
Dalam tradisi warga Tionghoa, wedang ronde secara khusus dikonsumsi secara bersama-sama saat Festival Dongzhi atau festival musim dingin. Selama festival ini, semua anggota berkumpul. Mereka bersama-sama minum wedang ronde untuk menghangatkan badan.
Baca juga: Akulturasi Budaya dalam dalam Sajian Kuliner Indonesia
Bajigur
Bajigur berasal dari daerah Jawa Barat. Rasanya yang manis, legit, dan hangat, cocok untuk dinikmati saat malam hari bersama cemilan pisang atau singkong goreng. Konon, bajigur tercipta dari kebiasaan para petani Sunda yang sering membuat minuman dari gula aren sebelum berangkat ke sawah.
Sarabba
Minuman tradisional khas Bugis, Sulawesi Selatan, ini dibuat dari santan, jahe, cengkeh, kayu manis, dan gula aren sebagai pemanisnya. Rasanya nikmat dan dapat membuat badan jadi terasa hangat. Minuman istimewa ini cocok dinikmati bersama singkong, ubi, dan pisang rebus.
Mina sarua
Minuman tradisional khas Bima, Nusa Tenggara Barat, ini terbuat dari bahan rempah-rempah, tape ketan, dan ampas ketan yang disebut galendo. Rempah-rempah yang digunakan untuk membuat Mina Sarua adalah jahe, kunyit, cabai jawa, merica, gula merah dan kayu manis.
Minum mina sarua bermanfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kebugaran tubuh, mengurangi rasa pegal, mengobati masuk angin, mengobati maag, dan menambah nafsu makan.
Baca juga: Mengenal Beragam Bubur Nusantara yang Menggugah Selera