Kucing Merah, Kucing Liar yang Hidup di Hutan Kalimantan

1769
Kucing Merah Kalimantan
Foto: KASKUS

1001indonesia.net – Umumnya kita mengenal kucing sebagai hewan peliharaan manusia. Namun di Kalimantan, terdapat kucing liar yang hidupnya di hutan. Namanya kucing merah (Pardofelis badia atau Catopuma badia)

Satwa yang juga bernama kucing borneo (borneo bay cat) ini memiliki bulu berwarna cokelat kemerah-merahan. Bagian bawah tubuhnya berwarna lebih pucat dibanding bagian atas. Terdapat garis merah kecokelatan agak muda pada kening dan pipi. Telinga kucing langka ini berwarna hitam atau cokelat tua. Ekornya bergaris putih dengan bintik hitam di ujungnya.

Satwa langka ini diprediksi sudah ada sejak 4 juta tahun lalu saat Pulau Kalimantan masih bergabung dengan daratan Asia. Kucing merah mempunyai tubuh ramping memanjang dengan panjang sekitar 55 cm, panjang ekor berkisar 35 cm, dan berat tubuh 2,3-4,5 kg.

Di Kalimantan, terdapat 5 spesies kucing liar. Selain kucing merah, ada kucing tandang (Prionalurus planiceps), kucing batu (Pardofelis marmorata), kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) dan macan dahan (Neofelis diari).

Dari kelima jenis kucing liar tersebut, kucing merah paling jarang ditemui. Para peneliti bahkan menyebutnya sebagai salah satu satwa yang paling sulit dipelajari di alam liar.

Populasinya yang tinggal sedikit dan habitatnya yang terus berkurang membuat satwa ini masuk dalam golongan hewan langka yang terancam punah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999, kucing merah merupakan satu dari enam jenis kucing yang dilindungi di Indonesia.

Baca juga: Macan Tutul Jawa, Satu-satunya Kucing Besar yang Tersisa di Pulau Jawa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

sixteen − 13 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.