Kakatua Jambul Kuning, Burung Pintar yang Semakin Langka

1700
Kakatua Jambul Kuning
Foto: jalaksuren.com

1001indonesia.net – Kakatua jambul kuning adalah salah satu burung endemik dari Indonesia. Habitat asli burung ini adalah hutan-hutan di Pulau Sulawesi dan Kepulauan Sunda Kecil. Saat ini keberadaan satwa ini semakin langka.

Burung kakatua yang berevolusi 95 juta tahun yang lalu di benua kuno Gondwana merupakan beberapa burung terpintar yang ada. Istilah “kakatua yang pintar” bukan tanpa alasan. Dalam hal kecerdasan, burung kakatua setara dengan simpanse.

Kecerdasan inilah yang membuat burung kakatua jambul kuning mampu menggunakan satu kakinya untuk makan, dan satu kaki lainnya untuk berpijak. Mereka juga mampu mempelajari segala macam hal baru yang membantunya bertahan hidup di lingkungan yang berbeda, bahkan di kota.

Salah satu kemampuan yang menonjol dari burung kakatua adalah menirukan suara. Burung kakatua mampu menirukan suara manusia. Kemampuan ini merupakan cara burung ini untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Kakatua akan lebih mampu meniru suara manusia apabila sudah dipelihara sejak kecil. Burung kakatua kecil akan menganggap orang yang memelihara itu sebagai kawanannya. Secara alami burung kakatua akan mengajak berkomunikasi dengan cara menirukan suara kawanannya.

Mekanisme pengeluaran suara burung kakakua jelas berbeda dengan manusia. Untuk bersuara, kakatua akan mengatur otot saluran napasnya dan penempatan lidah.

Sesuai namanya, burung kakatua jambul kuning memiliki ciri khas, yaitu jambul dan ekornya yang berwarna kuning. Sedangkan bulu di seluruh badannya berwarna putih. Warna paruh, mata coklat gelap, dan kaki, jari-jari kaki berwarna abu-abu gelap, serta kuku berwarna hitam.

Dibanding jenis burung kakatua lainnya, kakatua jambul kuning berukuran sedang. Panjang tubuhnya 30 cm. Paruh berbentuk bengkok dengan bagian atasnya lebih panjang dari bagian bawah. Jari kakinya 2 ke arah depan dan 2 lainnya ke arah belakang. Matanya bulat.

Burung kakatua hidup berpasangan dalam jumlah kecil sampai besar. Jika terbang sering dijumpai dalam kelompok dengan kepakan berat, kadang melayang, disertai suara riuh. Burung ini mempunyai kemampuan berpegangan pada ranting dengan jari-jari kaki atau paruhnya.

Di habitat aslinya burung kakatua jambul kuning makan buah-buahan, biji-bijian, daun, kulit batang, dan serangga. Burung yang cantik ini menjadi langka diakibatkan adanya penangkapan ilegal untuk diperdagangkan secara lokal maupun internasional.

Baca juga: Jalak Bali Menjadi Legendaris Justru Saat Keberadaannya Hampir Punah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

ten + fifteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.