Gunung Inerie, Keindahan Piramida Alam di Pulau Flores

1930

1001indonesia.net – Gunung Inerie merupakan gunung tertinggi di Pulau Flores. Gunung ini sangat indah, tapi sayang tidak banyak dikenal orang. Puncak Gunung Inerie dengan tinggi 2.245 meter di atas permukaan laut bertipe strato volcano. Tampak gagah, lancip menjulang.

Dalam bahasa Indonesia, inerie berarti ibu yang cantik. Bagi warga Kampung Bena, Gunung Inerie dianggap sebagai hak mama (ibu), sementara Gunung Surulaki dianggap sebagai hak bapa (ayah).

Sampai saat ini, Gunung Inerie merupakan gunung berapi yang statusnya masih aktif.  Terakhir kali meletus pada 1970. Sementara letusan terbesarnya terjadi pada 1880.

Gunung di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini sangat khas. Puncaknya yang mengerucut sempurna membuatnya mendapat julukan “Piramida Alam”.

Baca juga: Situs Gunung Padang dan Peta Peradaban Dunia

Meski menyajikan keindahan alam yang sangat memesona, masih sedikit orang yang berminat mendaki Gunung Inerie. Padahal tersedia jalur pendakian moderat yang memudahkan bagi para pendaki pemula.

Paling bagus pendakian dimulai dari Kampung Bena selepas tengah malam. Para pendaki akan sampai puncak pada pagi hari sehingga bisa melihat keindahan matahari terbit. Setelah itu, bisa turun langsung menuju Pantai Aimere di selatan. Total jarak tempuh sekitar 28 kilometer.

Masyarakat setempat percaya, di puncak Gunung Inerie, berdiamlah dewa-dewa penjaga harmoni Flores. Salah satunya adalah Yeta, dewa pelindung kampung.

Treking Inerie dapat dimulai dari kampung adat Bena di Desa Tiworiwu, Kecamatan Aimere. Kampung adat tersebut bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 30 menit menggunakan kendaraan dari Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Bena, Uniknya Kampung Megalitikum di Pulau Flores

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

13 + eight =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.