1001indonesia.net – Satu hal yang sangat spesial di Teluk Kiluan adalah atraksi lumba-lumba. Anda bisa menyaksikan mereka berlompatan di permukaan laut pada pagi hari. Atraksi yang sangat menarik untuk dijadikan objek foto itu menjadi buruan para wisatawan.
Teluk Kiluan berada di ujung selatan Pulau Sumatera, tepatnya di Kabupaten Tenggamus, Lampung. Lokasinya sekitar 80 kilometer dari Bandar Lampung ke arah barat daya. Untuk mencapainya dibutuhkan sekitar 3-4 jam dengan kendaraan bermotor.
Berdasarkan cerita turun-temurun, nama Teluk Kiluan berasal dari ”permintaan” terakhir seorang tokoh dari Banten bernama Raden Mas Antawijaya. Menjelang ajalnya akibat pertarungan dengan lawan yang tidak diketahui, Antawijaya meminta dimakamkan di salah satu pulau di kawasan itu.
Permintaan terakhir itu kemudian menjadi nama lokasi tersebut. Dalam bahasa Lampung, kata kiluan berarti permintaan.
Lumba-lumba
Ada dua jenis lumba-lumba yang mendiami perairan ini, yaitu lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus) dan lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris). Kebiasaan satwa itu melompat-lompat di waktu tertentu mengundang banyak pengunjung datang ke tempat ini.
Jumlah lumba-lumba di tempat ini sangat menakjubkan. Itu karena lumba-lumba yang melewati Teluk Kiluan ini diperkirakan mencapai ribuan, menjadikannya salah satu migrasi terbesar lumba-lumba di dunia.
Untuk melihat lumba-lumba di Teluk Kiluan, para pengunjung bisa menggunakan kapal ketinting, sebuah kapal khas Lampung yang berukuran kecil. Waktu terbaik untuk menyaksikan atraksi lumba-lumba ini adalah antara bulan April hingga September, atau pada musim kemarau.
Baca juga: Ketinting, Perahu Khas Lampung yang Unik
Agar pengunjung dapat menikmati lumba-lumba setidaknya dibutuhkan waktu 2 hari satu malam di Teluk Kiluan. Itu karena lumba-lumba hanya bisa dinikmati pagi hari. Hari kedua juga bisa digunakan untuk beristirahat.
Menyaksikan secara langsung atraksi lumba-lumba di habitat asli mereka tentu merupakan pengalaman yang sangat berharga. Apalagi ketika lumba-lumba itu mendekat ke perahu Anda.
Selain atraksi lumba-lumba, teluk ini juga menyediakan spot snorkeling yang menawan. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan pasir putih pantainya yang seperti tepung terigu.
Ada pula laguna berupa kolam air asin berukuran separuh kolam renang olimpik. Laguna itu terbentuk dari susunan unik batuan karang. Ada pula sejumlah pulau kecil, antara lain Pulau Kiluan, Pulau Tutungkalik, Pulau Batu Panjang, dan Pulau Burung. Juga ada Batu Candi. Dinamakan demikian karena bentuknya yang menyerupai candi.
Selain menjadi habitat lumba-lumba, pantai di sekitar Teluk Kiluan juga menjadi tempat bersarang dua spesies penyu, yaitu penyu hijau dan penyu sisik.
Baca juga: Pesut Mahakam, Lumba-lumba Air Tawar yang Terancam Punah