1001indonesia.net – Merak hijau (Pavo muticus) merupakan salah satu dari tiga spesies merak yang ada di dunia. Seperti burung-burung lainnya yang ada di suku Phasianidae, merak hijau mempunyai bulu yang sangat indah.
Burung yang dalam bahasa ilmiah disebut Pavu muticus ini tidak kalah cantiknya dengan merak india atau merak biru (Pavo cristatus) dan merak kongo (Afropavo congensis).
Ciri-ciri
Pada merak jantan terdapat mantel. Leher, dada, dan punggung berwarna hijau keemasan bermotif sisik. Penutup ekornya sangat panjang dan ketika dibuka akan membentuk kipas raksasa mengkilap dengan bintik berbentuk mata yang khas. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak.
Ukuran merak jantan berkisar 180-250 cm. Meskipun sangat besar, merak hijau termasuk burung yang pandai terbang.
Sementara merak betina tidak memiliki bulu penutup ekor. Warna bulunya hijau keabu-abuan. Mukanya memiliki aksen warna hitam di sekitar mata dan warna kuning cerah di sekitar kupingnya. Ukurannya lebih kecil daripada merak jantan, sekitar 100-110 cm.
Musim berbiak terjadi di bulan Agustus-Oktober. Pada musim berbiak ini, burung jantang akan menarik perhatian burung betina dan mengusir jantan lainnya dengan memamerkan bulu penutup ekornya.
Burung betina menghasilkan tiga sampai enam telur berwarna kekuningan. Merak betina akan mengeraminya pada tumpukan daun dan ranting di atas tanah selama satu bulan. Setelah menetas, anaknya akan terus berdekatan dengan induknya hingga musim kawin berikutnya.
Burung merak hijau makan aneka biji-bijian, pucuk rumput, dedaunan, serangga, serta berbagai jenis hewan kecil lainnya.
Habitat
Merak hijau merupakan satwa endemik Pulau Jawa. Habitat burung ini mulai dari dataran rendah hingga tempat-tempat yang tinggi. Merak hijau jarang terlihat di tengah hutan. Satwa ini lebih sering terlihat di daerah hutan musim yang lebih terbuka dekat savana. Mereka tidur di atas pohon gundul yang tinggi.
KIta dapat menemukan merak hijau di Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, serta Taman Nasional Meru Betiri yang membentang di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Diperkirakan, satwa ini masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Meru Betiri.
Terancam punah
Saat ini, populasi burung ini semakin merosot. Diperkirakan, jumlahnya tidak lebih dari 800 ekor. Perburuan liar, alih fungsi hutan, dan kebakaran hutan menjadi sebab semakin langkanya burung ini.
The International Council for Bird Preservation (ICBP) mengategorikan merak hijau sebagai jenis burung yang terancam secara keseluruhan (globally threatened), baik populasi maupun habitatnya.
Baca juga: Cenderawasih, Burung Langka nan Elok dari Papua