1001indonesia.net – Sambal lokan merupakan kuliner khas Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, yang sangat digemari. Tak hanya masyarakat setempat, warga luar Provinsi Bengkulu juga menyukai menu sambal itu, terutama saat bulan puasa.
Dalam bahasa setempat, kuliner warisan turun-temurun itu disebutĀ samba lokan. Masakan tradisional itu begitu digemari karena rasanya yang mirip rendang tetap sama dari dulu sampai sekarang.
Rasa sambal lokan yang tak berubah disebabkan proses pengolahannya yang tetap sama. Masyarakat setempat tetap mempertahankan cara pengolahannya yang bersifat tradisional. Salah satunya, hingga kini sambal lokan masih dimasak menggunakan kayu bakar.
Proses pengolahan sambal lokan tergolong rumit. Pertama-tama, lokan atau kerang yang masih hidup direndam selama 24 jam untuk menghilangkan pasir dan lumpur. Lokan lalu direbus dan dipisahkan dari kulitnya.
Kemudian, daging lokan dicuci empat kali, lalu dikukus, kemudian dikeringkan selama tiga jam. Bumbu yang digunakan antara lain cabai, santan, garam, penyedap rasa, bawang merah, bawang putih, gula aren, daun salam, daun serai, daun kunyit, dan daun jeruk purut.
Lokan atau kerang yang menjadi bahan baku kuliner tradisional ini hanya ada di Kabupaten Mukomuko. Itu sebabnya, sambal lokan hanya bisa ditemui di daerah itu.
Namun, masyarakat dari daerah luar yang menginginkannya tak perlu datang ke Mukomuko. Menu tradisional itu bisa bertahan 10 hari di luar kulkas sehingga bisa dikirim ke provinsi lain. Di dalam kulkas, kuliner berbahan utama kerang itu bisa bertahan lebih lama.