1001indonesia.net – Perairan Indonesia mempunyai dua palung (jurang) laut yang amat dalam. Palung Laut Banda mencapai kedalaman 7 kilometer, Palung Jawa (di Samudera Hindia) mencapai kedalaman 5 kilometer.
Palung laut menandai titik ekstrem yang berada di bumi, terutama dalam wilayah perairan laut. Palung Laut Banda menghadap kawasan Jayawijaya yang mempunyai puncak Jaya yang berhias salju, dan membuat kawasan Banda menjadi wilayah dengan rentang “rendah-tinggi” ekstrem.
Palung atau jurang di dalam laut mencerminkan gerakan tektonik dan pembentukan kulit bumi. Palung Laut Banda, misalnya, terbentuk karena pertemuan tiga lempeng kulit bumi, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
Tak banyak informasi bisa digali dari palung laut mengingat kedalamannya yang luar biasa dan keadaannya gelap gulita. Kedalaman Palung Laut Banda diketahui saat pemerintah kolonial Belanda mengadakan ekspedisi Snellius tahun 1929-1930. Ekspedisi yang menggunakan kapal HMS Willebrord Snellius tersebut berhasil menentukan kedalaman Palung Laut Banda, yaitu 7.440 meter.
Ekspedisi ilmiah berikutnya dilakukan oleh Denmark untuk meneliti ekosistem di dalam palung. Ekspedisi yang dilakukan dengan kapal Galathea ini berhasil mengambil lapisan tanah dari kedalaman palung dengan alat khusus. Dari endapan tanah yang diambil, terdapat pula makhluk-makhluk misterius penghuni palung yang selama ini belum pernah dilihat manusia.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan lapisan tanah di dasar palung berupa tanah lempung halus, suhu air sekitar 3 derajad celcius, dan terdapat oksigen dengan kadar yang sangat rendah.
Dengan hasil penelitian tersebut, kita dapat menduga bahwa dunia flora dan fauna di kedalaman palung dicirikan dengan jenis yang mampu hidup dengan sinar matahari amat minimal, tekanan air yang amat tinggi, dan oksigen yang rendah.