Merantau, Tradisi Pemuda Minang Meninggalkan Kampung Halaman

3457
Merantau, Tradisi Pemuda Minang Meninggalkan Kampung Halaman
Ilustrasi

1001indonesia.net – Pemuda-pemuda Minangkabau memiliki tradisi meninggalkan kampung halamannya. Dalam merantau, tujuan mereka bisa ke mana saja asal bukan di kampungnya. Biasanya pemuda Minang akan meninggalkan kampungnya pada usia belasan tahun untuk menuntut ilmu atau mencari penghidupan yang lebih baik.

Orang Minang menilai merantau sebagai jalan menuju kematangan dan kesuksesan. Sistem sosial Minang sendiri mendorong laki-laki pergi meninggalkan kampung halamannya.

Masyarakat Minang menganut sistem kekerabatan matrilineal. Dalam sistem kekerabatan ini, laki-laki tidak memiliki kewajiban merawat harta pusaka serta kebutuhan rumah tangga. Tugas untuk merawat harta pusaka diemban oleh perempuan. Peran yang dimiliki kaum laki-laki sangat kecil.

Karatau madang di hulu
Babuah babungo alun
Marantau bujang dahulu
Di rumah baguno balun

(Karatau madang di hulu
Berbuah berbunga belum
Merantau bujang dahulu
Di rumah berguna belum)

— Pantun tentang imbauan merantau bagi pemuda Minang.

Oleh sebab itu, para pemuda yang merasa belum berguna di kampungnya kemudian pergi merantau untuk mencari pengalaman dan belajar hidup mandiri.

Ditambah lagi, setelah mengalami masa pubertas, anak laki-laki tidak lagi memiliki hak untuk tinggal di rumah orang tuanya.

Yang berhak tinggal di rumah adalah kaum perempuan beserta suaminya, dan anak-anak.

Keluarga-keluarga yang paling kuat mengembangkan tradisi merantaunya adalah penuntut ilmu agama dan pedagang kecil. Sampai saat ini, menuntut ilmu (tidak lagi terbatas pada ilmu agama) menjadi salah satu motivasi kuat bagi masyarakat Minang untuk merantau.

Yang terlihat paling nyata budaya merantaunya tentu saja para pedagang. Tersebarnya rumah makan khas Minang atau rumah makan Padang di hampir setiap daerah di Indonesia menjadi penandanya. Meskipun saat ini tidak semua rumah makan Padang dimiliki oleh orang Minang, tapi bisa dipastikan keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari tradisi merantau pemuda Minang.

Dalam sejarah, budaya merantau masyarakat Minang ini memiliki andil juga dalam perjuangan kebangkitan nasionalisme Indonesia. Budaya merantau membuat masyarakat Minang bersifat dialektis, dinamis, dan memiliki wawasan kebangsaan yang luas. Oleh sebab itu, tidak sedikit orang Minang yang berperan besar dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya.

Baca juga: Matrilinealitas Minangkabau dan Budaya Merantau

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twenty − eighteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.