Mengunjungi Museum Layang-layang Indonesia

655
Museum Layang-layang
Museum Layang-layang (Foto: Jakarta Tourism)

1001indonesia.net – Terletak di Jalan H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Museum Layang-layang didirikan oleh Endang W. Puspoyo pada 2003. Di dalamnya terdapat beragam koleksi layang-layang, baik dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari berbagai negara.

Endang merupakan seorang pakar kecantikan yang telah menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985 dengan membentuk Merindo Kites & Gallery. Kecintaannya pada layang-layang membuat ia tergerak untuk mendirikan Museum Layang-Layang Indonesia.

Museum Layang-layang didirikan dengan tujuan untuk melestarikan budaya layang-layang tradisional yang unik dari setiap wilayah Indonesia. Bangunan yang kini dipakai untuk museum dulunya adalah sebuah home industry yang memproduksi layang-layang yang banyak diekspor ke luar negeri.

Upayanya mendirikan Museum Layang-layang Indonesia telah mendapat pengakuan dan penghargaan dari berbagai pihak. Pada 2004, Endang mendapatkan penghargaan kepariwisataan Indonesia, yang diberikan oleh I Gede Ardika selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu.

Lalu pada 2011, Endang mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pemecahan rekor pemrakarsa dan penyelenggara pembuatan layang-layang berbentuk diamond terbesar.

Baca juga: Kaghati Kolope, Layang-layang Tradisional Pulau Muna

Koleksi layang-layang di museum ini sekitar 600. Tak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara, seperti Kamboja, Vietnam, China, Jepang, Korea, India, Turki, dan Belanda. Ukurannya beragam, mulai dari layang-layang miniatur berukuran 2 cm hingga layang-layang berukuran raksasa berukuran 9 x 26 meter.

Tak hanya melihat berbagai koleksi, pengunjung juga bisa belajar membuat layang-layang di museum ini. Saat tiba di museum ini, kamu akan disambut oleh tour guide yang akan membawamu berkeliling museum.

Setelah selesai berkeliling setiap pengunjung difasilitasi untuk belajar membuat layang-layang. Hasil karya membuat layanang ini bisa dibawa pulang atau dijadikan kenang-kenangan di Museum Layang-layang.

Baca juga: Memancing dengan Layang-layang di Perairan Teluk Lampung

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

one + 15 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.