Memancing dengan Layang-layang di Perairan Teluk Lampung

5221
Memancing ikan dengan layang-layang.
Ilustrasi memancing ikan dengan layang-layang. (Foto: mancingmania.com)

1001indonesia.net – Memancing dengan layang-layang mungkin akan terdengar aneh bagi telinga kita. Namun, cara menangkap ikan ini benar-benar ada, dan sebenarnya sudah umum di kalangan para pemancing.

Di Indonesia, cara memancing ikan dengan layang-layang sudah digunakan sejak dulu. Di perairan teluk Lampung, kita masih bisa menemukan pelayang pancing (sebutan untuk orang yang memancing dengan layang-layang) meski jumlahnya sekarang sangat sedikit.

Untuk memancing dengan layang-layang (kite line), alat pancing yang digunakan terbuat dari bambu dilengkapi dengan layangan plastik. Panjang tali pancing disesuaikan dengan panjang bambu pancing. Jika tali pancing terlalu panjang, layang-layang akan sulit mengudara.

Ukuran layang-layang tidak terlalu besar. Para nelayan juga bisa menyesuaikan kestabilan layang-layang saat mengudara dengan kondisi angin. Jika angin berembus terlalu kencang, ekor layang-layang diikat dengan tali pancing agar terbangnya tak berantakan. Tidak ada kail pada pancing berlayang-layang ini.

Umpan yang digunakan untuk memancing dengan layang-layang adalah ikan tanjan yang dibeli di tempat pelelangan terdekat. Potongan ikan tanjan dikaitkan pada benang pancing yang diikat dengan simpul lasso.

Ikan Ceracas atau Ikan Cucut
Ikan Ceracas atau Ikan Cucut

Dulunya, para nelayan biasa menggunakan layang-layang yang terbuat dari daun loko-loko dan umpannya diikatkan pada benang layang-layang. Sasaran tangkapannya adalah ikan ceracas.

Di beberapa tempat di pesisir pulau Jawa, ikan ceracas disebut ikan cucut. Ikan yang bisa berenang di permukaan laut ini berhabitat di perairan teluk atau muara. Ikan dari keluarga Belonidae ini memiliki mulut panjang dengan gerigi yang tajam. Jika ia memakan umpan, maka paruhnya yang tajam akan menjerat tali umpan.

Metode memancing dengan layang-layang juga dipraktikkan di daerah lain, seperti di Jakarta, Banten, dan Sulawesi. Biasanya, nelayan yang menggunakannya adalah nelayan dengan perahu kecil.

Nelayan di wilayah Candi, kota Bitung, Sulawesi Utara menggunakan cara ini untuk menangkap ikan tuna. Dengan layang-layang, nelayan bisa menangkap ikan tuna lebih cepat, terutama ikan tuna yang berenang di dekat permukaan.

Cara menangkap ikan cara ini tergolong ramah lingkungan. Dengan alat pancing, selektivitas dalam menangkap ikan menjadi lebih tinggi daripada menggunakan jaring dan rawai (longline). Keselektifan alat pancing membantu meminimalkan ikut terpancingnya spesies yang tak menjadi target (bycatch).

Sumber:

  • http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/27/20053180/menangkaplah. tuna.dengan.layang-layang
  • http://travel.kompas.com/read/2013/02/09/11260192/Serunya.Bermain.Layang-layang.Sambil.Memancing

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

19 − 10 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.