1001indonesia.net – Tikus raksasa flores (Papagomys armandvillei) adalah hewan pengerat dari famili Muridae yang hidup di hutan lindung kawasan Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Spesies endemik Pulau Flores ini ditemukan di hutan primer dan sekunder pada berbagai ketinggian.
Tikus raksasa ini adalah satu-satunya spesies yang masih ada dalam genus Papagomys. Nama spesies armandvillei diberikan untuk menghormati misionaris Yesuit Belanda bernama Kornelis J. F. le Cocq d’Armandville yang ditempatkan di Hindia Belanda, dan kemudian di Papua.
Ciri-ciri
Panjang tubuh dan kepala tikus raksasa ini sekitar 41–45 cm (16–17,5 inci) dengan ekor sepanjang 33–70 cm (13–27,5 inci). Dengan kata lain, panjang total dari kepala hingga ujung ekornya bisa mencapai 74–117 cm. Bobotnya bisa mencapai 2,5 kg.
Dengan demikian, ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari tikus biasa. Sekitar tiga kali lipat dari tikus got paling besar atau delapan kali lebih besar dari tikus rumahan biasa.
Tikus raksasa flores memiliki telinga kecil, bulat, tubuh gempal, dan ekor kecil. Satwa yang keberadaannya semakin langka ini memiliki rambut berwarna hitam pekat. Analisis gigi menunjukkan pola makanan berupa dedaunan, kuncup, buah, dan beberapa jenis serangga tertentu sesuai dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan gigi geraham berukuran besar.
Tikus raksasa yang masih bertahan di rimba Flores ini terdaftar sebagai spesies yang mendekati terancam punah dalam red list IUCN. Ancaman ini terjadi akibat tindakan perburuan subsisten dan pemangsaan oleh karnivora, seperti anjing dan kucing.
Baca juga: Komodo, Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia