Mengenal Dataran Tinggi Pasemah yang Indah dan Bersejarah

2364
Dataran Tinggi Pasemah
Foto: link-care.blogspot.com

1001indonesia.net – Selain pemandangan alamnya yang indah, Dataran Tinggi Pasemah merupakan kawasan perlindungan budaya. Di area yang terletak di antara Bukit Barisan dan Pegunungan Gumai ini terdapat peninggalan sejarah berupa batu-batu megalit yang berasal dari zaman purba.

Peninggalan yang diperkirakan berusia 3.000 tahun tersebut cukup banyak ditemui di wilayah ini. Bentuknya bervariasi, dari arca megalitik (manusia dan binatang), menhir berukir dan poles, batu berlubang, lumpang batu, batu datar, hingga batu pipisan.

Informasi mengenai peradaban yang menjadi sumber peninggalan itu sebagian besar masih tertutup misteri. Namun, bisa dipastikan bahwa kawasan itu telah dihuni manusia ribuan tahun sebelum Masehi. Tanah di wilayah itu memang subur sehingga cocok untuk pertanian. Maka tak heran jika di kawasan itu digunakan sebagai tempat bermukim.

Peninggalan megalitik berupa pahatan detail dan halus yang ada di kawasan ini mengindikasikan bahwa arca tersebut dibuat dengan semacam pahat dari logam. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Pasemah saat itu sudah mengenal pengolahan logam. Bisa disimpulkan bahwa peninggalan megalitik Pasemah dibuat pada masa perundagian, sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi.

Bilik batu dan arca di Pasemah dibangun untuk tujuan yang sifatnya religius. Situs Pasemah mulai diteliti tahun 1930-1931 oleh Van der Hoop. Peneliti berkebangsaan itu mempublikasikan hasil penelitiannya dalam buku Megalithic Remains in South Sumatera (1932). Karya tersebut menjadi buku babon yang mengulas megalitik Pasemah secara lengkap.

Dataran Tinggi Pasemah terletak di antara Lahat dan Pagaralam. Untuk menuju kesana, dari Palembang kita bisa menumpang kendaraan umum menuju ke Lahat dan Pagaralam yang merupakan kota utama di wilayah Pasemah.

Perjalanan dari Palembang akan melalui kawasan dataran rendah berawa-rawa sepanjang 50 km. Kita juga akan melewati sejumlah desa dengan rumah-rumah panggung dari kayu. Di sepanjang jalan terdapat sejumlah rumah makan Padang yang buka 24 jam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two × five =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.