1001indonesia.net – Adas atau adas pedas (Foeniculum vulgare Miller) telah lama dikenal sebagai bumbu masakan sekaligus obat. Sebagai bumbu, adas memberi cita rasa panas dan hangat pada masakan. Sebagai obat, adas merupakan komponen penting dalam pembuatan minyak telon.
Sebenarnya tumbuhan yang termasuk dalam suku adas-adasan (piaceae) ini berasal dari Laut Tengah. Namun, karena banyak manfaatnya, sekarang adas banyak ditanam di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Jenis rempah ini memiliki bau yang harum dengan tinggi tanaman sekitar 50 cm-200 cm, berwarna hijau terang dan tegak.
Warna adas pedas lebih gelap dibandingkan adas manis. Bentuknya yang menyerupai butiran padi dengan garis di permukaannya mirip sekali dengan jintan. Itu sebabnya, banyak orang yang sulit membedakan kedua jenis rempah tersebut.
Adas pedas menghasilkan minyak adas yang merupakan hasil sulingan serbuk buah adas yang sudah masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya digunakan dalam industri obat-obatan.
Adas pedas juga dipakai sebagai bumbu masakan. Digunakan juga sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya, adas digunakan bersama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran.
Buah ada pedas bermanfaat untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, seperti perut mulas, perut kembung, rasa penuh di lambung, mual, muntah, diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan, batuk berdahak, sesak napas (asma), nyeri haid, haid tidak teratur, dan proteinuria.
Adas juga dapat digunakan untuk mengobati susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis), usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), pembengkakan saluran sperma (epididimis), penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis), artritis gout, serta keracunan tumbuhan obat dan jamur.
Selain itu, adas juga bisa digunakan untuk memperlancar produksi ASI. Sementara daunnya berkhsiat mengobati batuk, perut kembung, kolik, rasa haus, dan memperbaiki penglihatan.