1001indonesia.net – Salah satu lokasi wisata menarik di “Kota Bunga” Tomohon adalah Gunung Mahawu. Gunung ini tidak terlalu besar sehingga pendaki dapat mencapai puncaknya hanya dalam waktu satu jam. Waktu paling baik untuk memulai pendakian adalah pukul 07.00 dari Desa Kakaskasen.
Area di dekat puncak juga bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat. Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, telah membuat akses jalan yang bagus ke Mahawu. Di sana, disediakan area parkir yang cukup luas.
Jalur pendakian di puncak dipermudah dengan adanya anak tangga yang cukup rapi. Total ada sekitar 150 buah anak tangga. Memang cukup menguras tenaga untuk mencapai puncak. Namun, begitu sampai, segala keletihan akan segera terbayar dengan indahnya pemandangan dan sejuknya udara di puncak Gunung Mahawu.
Di puncak, pengunjung dapat melihat kawah, dan menikmati pemandangannya dengan berjalan di pinggirnya. Jalan setapak di pinggir kawah telah disemen sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk melaluinya.
Karena letaknya yang berada di ketinggian, dari sini, para pengunjung dapat menikmati pemandangan kawah Gunung Lokon, Gunung Manado Tua, Pulau Bunaken, kota dan teluk Manado, Gunung Klabat, danau dan Kota Tondano, serta Kota Tomohon.
Dinamakan Mahawu oleh orang Minahasa karena gunung ini sering mengeluarkan abu. Pada 1789, gunung ini pernah mengalami letusan kecil. Pada 1994, Gunung Mahawu sempat meletupkan lumpur fumarol dan aktivitas geyser yang terjadi di sepanjang danau kawah yang berwarna kehijau-hijauan. Terakhir, gunung ini kembali meletup pada 1999. Aroma belerang masih tercium di puncak gunung ini.
Gunung Mahawu berbeda dengan gunung berapi lainnya. Puncaknya tidak berpasir, tetapi hijau dengan tetumbuhan. Berada di ketinggian gunung ini, pengunjung dapat menikmati putihnya awan dan pemandangan di bawah yang memesona. Juga ada hutan lindung kecil yang dihiasi bunga warna-warni.
Baca juga: Bukit Doa Kelong, Wisata Alam dan Religi di Kota Tomohon