1001indonesia.net – Burung kehicap boano (Symposiachrus boanensis) hanya bisa ditemui di Pulau Boano yang terletak di barat laut Pulau Seram, Maluku Selatan. Populasi mereka diperkirakan tinggal sekitar 100–200 ekor, dengan jumlah burung dewasa sekitar 70–130 ekor.
Menjadi habitat burung endemik, Pulau Boano bersama Pulau Pua dikategorikan sebagai kawasan Important Bird Area (IBA) BirdLife International. Satwa endemik pulau ini, yaitu kehicap boano, dimasukkan ke dalam kategori kritis (CR) oleh IUCN. Terdapat sekitar 68 spesies burung yang ditemukan di pulau ini.
Kehicap boano memiliki bulu sayap, ekor, kepala berwarna hitam, dan bagian tubuhnya berwarna putih, dan ukurannya sekitar 16 cm. Burung ini hanya bisa ditemukan di Pulau Boano, yang terletak di ujung baratdaya Pulau Seram, Maluku Selatan. Habitatnya adalah hutan tropis dan subtropis di dataran rendah hingga ketinggian 150 meter dari permukaan laut.
Burung ini termasuk jenis yang sangat langka. Bahkan sejak pertama kali ditemukan tahun 1918, keberadaannya tak terlihat lagi. Baru pada 1991, keberadaannya terlihat lagi. Kala itu, sebuah ekspedisi yang terdiri atas beberapa peneliti dan ahli burung menemukannya di Gunung Tahun, Boano.
Kemudian tahun 1994, sebuah ekspedisi yang sama mencatat keberadaan 5–10 ekor burung kehicap boano. Saat ini populasi burung kehicap boano diperkirakan tidak lebih dari 200 ekor burung.
Baca juga: Phylloscopus rotiensis, Penemuan Spesies Baru Burung di Kawasan Wallacea