Ranu Kumbolo, Indahnya Danau di Jalur Pendakian Gunung Semeru

5016
ranu kumbolo
Para pendaki berkemah di pinggiran danau Ranu Kumbolo. (Foto: pesonaindo.com)

1001indonesia.net – Bagi para pendaki gunung, nama Ranu Kumbolo tidaklah asing. Danau yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru tersebut berada di jalur pendakian Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Untuk mencapai Ranu Kumbolo, apalagi jika pendaki ingin melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Semeru, diperlukan kondisi fisik yang benar-benar prima. Pendakian ke lokasi ini memakan waktu berjam-jam. Namun begitu sampai, segala lelah akan segera hilang, tersapu oleh indahnya pemandangan danau dan segarnya udara pegunungan.

Pendakian menuju Ranu Kumbolo juga tidak akan membosankan. Di sepanjang perjalanan, para pendaki akan disuguhi pemandangan bukit dengan jajaran pohon pinus dan cemara.

Ranu Kumbolo terletak di pos 4 pada jalur pendakian Gunung Semeru. Pendakian dimulai dari Ranu Pane. Dalam keadaan normal, pendakian menuju danau ini bisa ditempuh dalam waktu 4 jam. Namun bila hujan, waktu pendakian akan lebih lama karena jalur menjadi licin.

Di pagi hari, para pendaki akan menyaksikan indahnya matahari terbit yang muncul di balik danau. Semburat keemasan muncul di ufuk timur pada lekuk pertemuan dua bukit yang membentuk huruf “V”. Sebuah pemandangan yang dinantikan oleh banyak pendaki.

Matahari terbit di Ranu Kumbolo
Indahnya pemandangan matahari terbit di Ranu Kumbolo. (Foto: tempatwisataid.com)

Kebersihan air di danau seluas 15 hektare ini sangat terjaga. Para pendaki dilarang mandi di danau. Oleh masyarakat suku Tengger, danau ini disucikan. Ranu Kumbolo dipercaya merupakan sumber air suci yang ditemukan oleh Prabu Kameswara pada 1182 M. Adanya prasasti di tepi danau memperkuat hal tersebut.

Juga ada alasan lain mengapa para pendaki dilarang mandi di danau. Suhu airnya sangat rendah, mendekati nol derajat. Dinginnya suhu tersebut bisa membuat badan menjadi kram. Dikhawatirkan bila pendaki nekat menceburkan diri, mereka bisa tenggelam lantaran seluruh badan kaku terkena air yang sangat dingin.

Selain tak boleh mandi, pendaki tak diperkenankan melakukan aktivitas mencuci apa pun di tepi danau. Untuk membersihkan alat-alat makan, pendaki dianjurkan mengambil air danau menggunakan botol air mineral.

Aktivitas mencuci bisa dilakukan dengan jarak minimal 5 meter dari danau. Hal itu digalakkan untuk meminimalkan terjadinya pencemaran air danau oleh minyak atau bahan-bahan kimia lainnya.

Selain itu, sabun, tisu basah, dan pembersih lainnya yang mengandung bahan-bahan kimia tak diperbolehkan dibawa oleh pendaki selama mendaki Gunung Semeru.

Baca juga: Gunung Bromo, Pesona Alam dan Budaya Menjadi Satu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

five × 5 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.