Gunung Merapi, Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia

2393
Gunung Merapi, salah satu gunung berapi dalam lintasan Cincin Api Dunia
Gunung Merapi merupakan gunung berapi paling aktif, pola letusannya jadi alat ukur aktivitas vulkanik cincin api Indo-Pasifik. (Sumber: Flickr/Richard Arculus)

1001indonesia.net – Pola letusan Gunung Merapi disebut dengan Pola Merapi karena gunung yang terletak di Yogyakarta dan Jawa Tengah ini mencerminkan pola letusan besar, ajek dalam kurun waktu tertentu, dengan asap yang terus-menerus ke luar.

Dalam beberapa letusan, materi batu dan awan panas lebih menonjol daripada materi lahar panas. Dalam pola tersebut, sekaligus menjadi titik pencermatan mengenai seberapa aktif (atau kurang aktif) dari kawasan cincin api Asia-Pasifik.

Letusan terakhir, yaitu pada 2010, memberikan banyak informasi mengenai bagaimana sepak terjang bumi Nusantara. Ketika terjadi gempa pada 2006, ada perkiraan bahwa hal ini akan berdampak pada Gunung Merapi hingga menjadi lebih aktif.

Letusan pada 2010 silam adalah muntahan awan panas yang bergerak (disebut wedhus gembel). Gerakan ini cepat dan menghanguskan kampung dan hutan. Letusan kedua, mutanhan material, besar dan kecil, menghujani provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dampaknya sampai pada beberapa bulan berikutnya.

Pasir dan batuan hasil muntahan letusan gunung banyak dimanfaatkan masyarakat. Alhasil,  pencermatan tak semata berpusat pada tingkah laku Gunung Merapi, tapi juga mengenai pemanfaatan material pasir dan batuan.

Masyarakat Merapi, kemudian membentuk Komunitas 5 Gunung (merujuk pada Merapi-Merbabu-Andong-Sumbing-Menoreh). Kelompok ini bertekad menggali dan membangun budaya berdasarkan tabiat alam yang kerap menyertai Gunung Merapi. Memoles kawasan sekitar Gunung Merapi menjadi anggun, elok, dan berwibawa.

Komunitas 5 Gunung mengejawantahkan aneka gagasannya dalam bentuk perhelatan komunitas yang mengambil unsur-unsur pertanian, hutan, gunung, serta lintasan air, dengan melibatkan komunitas seni, pondok pesantren, kelompok tani, dan para perajin.

Letusan tahun 2010 banyak mengubah wajah Gunung Merapi. Area  yang berjarak sekitar 4-6 km dari puncak tidak bisa dihuni lagi. Sebagai gantinya, area bekas letusan tersebut dijadikan area wisata volcano trekking. Para wisatawan dapat menikmati bekas-bekas letusan, termasuk rumah Mbah Maridjan (juru kunci Gunung Merapi saat letusan itu) di Desa Kinahrejo.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

3 × four =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.