1001indonesia.net – Madura selama ini lebih dikenal dengan predikat Pulau Garam. Belum banyak yang tahu bahwa pulau yang terhubung dengan Surabaya melalui Jembatan Suramadu itu juga menyimpan segudang daya tarik alam yang memesona. Salah satunya adalah Gili Labak.
Gili Labak layak dijuluki “surga yang tersembunyi.” Destinasi wisata ini sangat cocok bagi siapa saja yang menyukai keheningan dan keindahan laut yang masih alami. Lokasinya yang terpencil dan belum banyak dikenal orang membuat tempat ini belum banyak terjamah manusia.
Gili Labak adalah nama sebuah pulau kecil di Madura. Secara administratif, pulau ini masuk ke dalam wilayah Desa Kombang, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Pulau yang terletak di bagian timur Pulau Madura ini dulu disebut Pulau Tikus. Konon pulau ini merupakan sarang bagi tikus-tikus.
Dibutuhkan niat yang kuat dan usaha yang lumayan untuk mencapai pulau yang terletak di tempat yang terpencil ini. Jika bertolak dari Surabaya dengan menggunakan mobil, sebaiknya berangkat sekitar tengah malam atau dini hari. Dengan ini, Anda akan terhindar kemacetan dan tiba di wilayah Sumenep sekitar pukul 06.00. Setibanya di Sumenep, langsung saja menuju Pelabuhan Kalianget untuk menyeberang ke Gili Labak.
Letak Kecamatan Kali Anget sendiri sebenarnya persis di seberang Pulau Talango, terpaut sekitar 500 meter. Namun, perjalanan dari Kalianget ke Gili Labak membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam dengan kapal cepat.
Sebaiknya mengunjungi pulau ini tidak pada musim hujan. Sebab, pada musim ini, ombak lautan di sekitar Madura terkenal ganas. Para pelancong tidak dianjurkan melakukan snorkeling karena berbahaya.
Sebaliknya, saat musim panas, keadaan laut lebih jinak sehingga banyak aktivitas yang bisa dilakukan pelancong dengan waktu yang lebih lama. Keindahan laut pun bisa terlihat lebih jelas.
Keindahan Laut
Salah satu alasan yang menjadikan Gili Labak mendapat julukan “surga yang tersembunyi” adalah lautnya yang kebiruan sangat jernih. Dari hamparan permukaannya tampak berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang sangat indah.
Ini membuat Perairan Gili Labak sangat cocok untuk aktivitas snorkeling. Sayangnya belum ada titik penyelaman (diving spot) yang direkomendasikan di sekitar Gili Labak. Selain itu, mayoritas terumbu karang di sana masih muda dengan biodiversitas yang relatif terbatas.
Selain itu, kawasan Gili Labak masih minim infrastruktur, fasilitas, dan layanan umum, karena belum banyak terekspos dan belum ramai dikunjungi pelancong. Tidak ada penginapan, apalagi resort. Jumlah penjaja makanan pun sangat terbatas.
Selain tempatnya yang terpencil, sedikitnya penduduk yang tinggal di pulau ini menjadi salah satu sebabnya. Hanya sekitar 35 kepala keluarga tinggal di pulau ini.
Kelemahan lainnya adalah wilayah pulau yang sangat kecil. Luasnya hanya sekitar 5 hektare. Anda dapat mengelilinginya dengan jalan kaki dalam waktu kurang dari satu jam, tanpa ada banyak hal yang bisa dilakukan.
Akan tetapi, jika ingin merasakan sensasi wisata alam yang penuh kesan, terutama bagi Anda yang ingin menikmati suasana kesendirian, Anda bisa berkemah di sana. Suasana pulau yang tenang dan sepi menjadikan pulau ini ideal untuk aktivitas tersebut.
Sumber:
- Wike D. Herlinda, “Menyibak Surga Gili Labak,” Bisnis Indonesia Weekend, Minggu, 12 Maret 2017.
- http://www.telusurindonesia.com/gili-labak.html#