Pulau Ular di Bima, Bercengkerama dengan Ular Laut yang Berbisa

4516
Ular laut di Pulau Ular di Desa Pai, Wera, Bima, Nusa Tenggara Barat.
Ular laut yang berbisa tapi jinak merupakan daya tarik Pulau Ular di Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Wisata Bima/YouTube)

1001indonesia.net – Ular laut gelang menjadi begitu jinak dan dapat disentuh di Pulau Ular, padahal satwa melata berwarna belang ini terkenal berbisa. Konon katanya, bisanya bahkan lebih kuat dari King Cobra.

Perilaku ular-ular laut yang unik dan jinak inilah yang kemudian menjadi daya tarik utama pulau yang berada di Kabupaten Bima bagian timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini.

Pulau tersebut sebetulnya merupakan sebuah batu karang karang seluas 800 meter persegi, berjarak kurang lebih 500 meter dari bibir Pantai Oi Caba di desa Pai, Kecamatan Wera. Karena pulau batu karang ini menjadi habitat bagi ribuan ular laut (Laticauda colubrina), warga sekitar menamainya Pulau Ular.

Oleh masyarakat sekitar, pulau ular ini diberi nama Nusa Nipa. Sementara warga Ende, Flores menjuluki pulau ini dengan nama Nuca Nepa Lale (pulau ular yang indah). Beda lagi dengan warga Manggarai yang memberi nama Nuha Ula Bungan (pulau ular yang suci).

Bagi masyarakat setempat, ular-ular di pulau ini bukanlah sesuatu yang ditakuti. Lokasinya dapat dijangkau dengan waktu tempuh sekitar 45 menit perjalanan dari Kota Bima menggunakan transportasi darat.

Ular laut berwarna belang-belang dan berekor pipih atau yang disebut erabu ini hidup di perairan teritorial dekat pantai di seluruh perairan laut Indo-Australia. Di Indonesia, ular ini adalah ular laut yang sangat umum ditemui dan biasanya hidup di terumbu karang atau di dekat pantai.

Ular laut belang di Pulau Ular, Bima, Nusa Tenggara Barat. (Foto: wowwunik.blogspot.co.id)
Ular laut belang di Pulau Ular, Bima, Nusa Tenggara Barat. (Foto: wowwunik.blogspot.co.id)

Erabu adalah satu-satunya kelompok ular laut yang bertelur. Untuk bertelur, mereka biasanya menuju pesisir pantai yang jauh dari manusia. Mereka kemudian naik ke darat lalu mencari tempat untuk meletakkan telur-telurnya.

Setelah bertelur, mereka kembali ke laut, dan membiarkan telur-telurnya menetas sendiri, sama seperti yang dilakukan oleh penyu.

Jenis yang paling sering ditemui di Indonesia adalah erabu kuning (Laticauda colubrina) dan erabu biru (Laticauda laticaudata). Biasanya mereka ditemukan di antara terumbu karang. Populasi terbanyak diketahui di sepanjang pantai barat Sumatra, Selat Malaka, perairan Kepulauan Riau, Laut Jawa, Selat Madura, seluruh perairan Bali dan Nusa Tenggara, Teluk Tomini, Bunaken, dan perairan Maluku. Semua jenis erabu adalah ular yang sangat berbisa, tapi mereka jarang menggigit.

Penduduk setempat memiliki kisah yang menjelaskan perilaku unik ular-ular di pulau ini. Konon, Pulau Ular adalah sebuah kapal Portugis yang terbalik. Ular-ular laut itu adalah awak kapal yang terperangkap. Warga kemudian menganggap kejinakan ular tersebut dikarenakan mereka merupakan jelmaan manusia.

Pulau Ular di Bima, Nusa Tenggara Barat (Foto: wowwunik.blogspot.co.id)
Pulau Ular di Bima, Nusa Tenggara Barat (Foto: wowwunik.blogspot.co.id)

Awalnya, warga takut menginjak Pulau Ular. Keadaan berubah setelah ada empat pemuda yang nekat mengunjungi pulau itu pada 1990-an. Mereka terkejut, ternyata ular-ular tersebut tidak menggigit ketika dipegang. Setelah kabar itu tersiar, semakin banyak orang yang berani datang mengunjungi pulau tersebut.

Warga setempat juga memiliki kisah untuk menjaga keselamatan ular-ular laut tersebut. Konon ada orang yang membawa ular laut itu keluar Pulau Ular. Tiga hari kemudian, orang tersebut celaka dan meninggal.

Cerita-cerita tersebut biasanya disampaikan para nelayan saat mengantar pengunjung yang datang ke pulau tersebut. Selain mengantar wisatawan, para nelayan itu juga piawai menjadi pemandu wisata. Pulau Ular merupakan harapan para nelayan lokal untuk mendapatkan penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama mereka menangkap ikan.

Bagi Pemerintah Kabupaten Bima, Pulau Ular merupakan potensi wisata andalan. Letaknya sangat strategis di dekat destinasi populer Pulau Komodo. Pulau Ular juga terletak di dekat Pelabuhan Sape yang merupakan pintu dari Pulau Sumbawa menuju ke wilayah Nusa Tenggara Timur. Ke depannya, pulau ini akan menjadi bagian dari zona wisata Pesona Sangeang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

eight + four =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.