Upacara Fangnea Kidabela Masyarakat Kepulauan Tanimbar

1873
Tari Tnabar Ilaa
Pertunjukan Tari Tnabar Ilaa (Foto: Seringjalan.com)

1001indonesia.net – Upacara adat Fangnea Kidabela digelar oleh masyarakat Kepulauan Tanimbar, Maluku, sebagai sarana memperkokoh hubungan sosial antarwarga.

Dilansir dari Wikipedia, masyarakat di Kepulauan Tanimbar, Maluku, memiliki kebudayaan yang mengatur persaudaraan dan kehidupan sosial masyarakat dalam bentuk Duan Lolat dan Kidabela. Duan Lolat mengatur hubungan sosial masyarakat antara dua desa atau lebih. Hubungan tersebut diwujudkan dalam bentuk Kidabela.

Upacara Fangnea Kidabela menjadi sarana untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan hidup masyarakat Tanimbar, baik internal maupun eksternal dalam setiap situasi. Fungsinya sama dengan upacara Panas Pela di Ambon, Lease, dan Maluku Tengah. Upacara ini menciptakan suasana hidup bermasyarakat yang kokoh dan kuat untuk mencegah konflik dan perpecahan warga.

Upacara Fangnea Kidabela mengandung makna pemanasan, pengerasan, dan pemantapan (fangnea) persahabatan, persaudaraan (itawatan), dan keakraban (kidabela) di antara sesama warga sebagai suatu persekutuan wilayah teritorial Kampung Sulung di Pulau Enus yang terletak di Selaru bagian selatan Pulau Yamdena.

Masyarakat Tanimbar mengimplementasikan upacara Fangnea Kidabela dalam bentuk gelaran seni tari kebesaran Tanimbar, yaitu Tari Tnabar Ilaa untuk mengisahkan kembali sejarah asal mula dibentuknya persekutuan kidabela/keselibur/awai antara dua kampung atau lebih.

Dengan penuturan kisah tersebut diharapkan seluruh warga mengetahui dan memahami karya para leluhur yang telah meletakkan dasar persahabatan dan kekerabatan masyarakat Tanimbar.

Baca juga: Makan Patita, Menguatkan Semangat Persatuan dengan Makan Bersama

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

four + fifteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.