Tari Topeng Cirebon, Bertahan dalam Gempuran Zaman

3575
Tari Topeng Cirebon
Ilustrasi (Foto: gapuranews.com)

1001indonesia.net – Kesenian tari topeng masuk ke daerah Cirebon seiring syiar agama Islam di daerah ini pada sekitar abad ke-15. Tari Topeng Cirebon kemudian semakin berkembang saat daerah ini menjadi pusat syiar Islam yang dipimpin oleh Sunan Gunung Jati. Sampai saat ini, tarian tradisional ini masih bertahan. Generasi muda bahkan antusias untuk mempelajarinya dengan berdirinya sekolah-sekolah tari tradisional.

Di masa-masa awal, tari topeng yang berfungsi sebagai syiar agama Islam hanya menjadi tontonan kalangan bangsawan di keraton. Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan menjadi panggung awal pementasan topeng Cirebon.

Namun seiring perkembangan zaman, tarian ini semakin populer di masyarakat kebanyakan. Kini, panggung tari topeng bisa di mana saja. Kesenian ini bahkan menjadi tarian untuk menyambut para tamu yang datang ke Cirebon.

Dinamakan tari topeng karena penarinya mengenakan topeng sesuai dengan karakter yang dimainkannya. Tak hanya di Cirebon, tari topeng ini juga berkembang di daerah Subang, Brebes, Indramayu, Majalengka, Jatibarang, dan Losari.

Cirebon sendiri memiliki beragam jenis tari topeng, di antaranya adalah Tari Topeng Panji, Tari Topeng Samba, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Tumenggung, dan Tari Topeng Kelana.

Jenis Tari Topeng Cirebon
Jenis Tari Topeng Cirebon (Foto: cireboncinnamon.com)

Kesenian Tari Topeng Cirebon merupakan kesenian tradisional yang bertahan dalam gempuran budaya modern. Salah satunya penyebabnya adalah dibukanya sekolah-sekolah tarian tradisional yang mengajar Tari Topeng Cirebon. Dengan hadirnya sekolah tari tersebut, regenerasi tari topeng tidak putus.

Berkembangnya tarian tradisional ini mendukung upaya untuk menjadikan Cirebon sebagai destinasi wisata budaya. Keraton Kasepuhan misalnya, sebagai salah satu destinasi wisata budaya, mementaskan kesenian yang sudah berusia ratusan tahun ini di minggu terakhir setiap bulannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twelve − two =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.