Taman Sari Gua Sunyaragi, Situs Unik dan Bersejarah di Kota Cirebon

2556
Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi (Foto: pintuwisata.com)

1001indonesia.net – Gua yang satu ini sangat unik. Jika umumnya goa berada di pinggir kota atau di pedalaman, Gua Sunyaragi justru berada di tengah Kota Cirebon, tepatnya di Jalan Brigjen Darsono. Tatanan batu karang di situs bersejarah ini unik sekaligus mengandung unsur mistis. Lokasinya sekitar 2 kilometer dari Keraton Kasepuhan.

Gua Sunyaragi yang terletak di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon ini merupakan petilasan sultan-sultan Kasepuhan Cirebon. Sunya artinya sepi, sedangkan ragi berarti raga.

Jadi tempat ini digunakan sebagai tempat menyepikan raga atau untuk bertapa oleh keluarga raja. Selain sebagai tempat untuk menempa batin, Gua Sunyaragi juga dimanfaatkan sebagai tempat para prajurit berlatih olah kanuragan.

Meski disebut gua, situs ini sebenarnya merupakan taman buatan yang dibangun di atas Danau Segara Jati. Sebab itu, gua ini bernama lengkap Taman Sari Gua Sunyaragi atau Taman Air Sunyaragi. Saat ini, danau tersebut telah mengering. Namun, jejak-jejak taman air masih bisa kita lihat dari adanya sistem irigasi, air terjun buatan, dan juga balekambang di situs ini.

Berdasarkan Purwaka Caruban Nagari, Gua Sunyaragi dibangun oleh Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon pada 1703. Menurut versi lain, pembangunan taman ini sebenarnya dilakukan secara bertahap dan sudah dimulai sebelum pembangunan yang dilakukan oleh Pangeran Kararangen.

Litografi karya F. C. Wilsen yang menggambarkan Gua Sunyaragi (1865-1876). (Sumber: Wikipedia)

Ada dua belas bagian utama di kompleks situs yang dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare ini. Konon, masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda. Misal Goa Peteng yang ukurannya paling besar. Dulu gua ini digunakan untuk meditasi Sang Raja, dan kemudian digunakan sebagai tempat menyepi bagi mereka yang ingin memperoleh kekebalan tubuh.

Ada Goa Kelanggengan untuk menyepi para pejabat zaman dulu agar langgeng jabatannya. Ada juga Gua Padang Ati tempat bersemedi atau menyepi bagi mereka yang keinginannya tercapai. Ada Gua Arga Jumud yang dulunya digunakan oleh orang penting keraton.

Dekorasi batu keras yang ditempel di dinding gua sangat memukau. Konon, batu-batu keras tersebut ditempel menggunakan telur. Begitu juga dengan konstruksi dan denahnya yang teratur. Dari situ tampak bahwa gua ini dibuat dengan daya kreativitas dan seni yang tinggi.

Situs bersejarah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang ini ramai dikunjungi para wisatawan. Puncak keramaian biasanya pada hari kedua Lebaran hingga seminggu setelahnya. Pengunjung yang datang diharap berhati-hati agar tidak tersesat karena gua ini seperti labirin.

Di sini ada amfiteater mini yang sering digunakan untuk pertunjukan kesenian khas Cirebon, seperti tari topeng, sintren, dan tayub.