Sapi Sonok, Kontes Kecantikan Sapi Betina di Madura

552
Sapi Sonok
Sapi Sonok mempunyai postur tubuh yang bagus dan dipelihara dengan baik. Saat kontes, sapi-sapi dipakaikan perhiasan dan diminyaki agar tubuhnya tampak mengilat. (Foto: ANTARA/ SAIFUL BAHRI)

1001indonesia.net – Masyarakat Madura punya kontes kecantikan yang unik. Para pesertanya adalah sapi betina yang disebut sapi sonok. Dalam kontes kecantikan itu, sapi-sapi dengan postur tubuh menawan didandani hingga cantik. Diberi hiasan dengan berbagai ornamen warna-warni nan gemerlap, lalu berjalan berlenggak-lenggok mengikuti irama musik gamelan.

Di Pulau Madura yang terkenal sebagai penghasil garam ini, sapi merupakan hewan istimewa dan menjadi simbol kebanggaan. Tak hanya sebagai hewan piaraan untuk kebutuhan pertanian dan peternakan, sapi juga tampil dalam ajang budaya. Selain karapan sapi yang sangat terkenal dan telah menjadi identitas budaya Madura, juga ada sapi sonok.

Baca juga: Pulau Garam Madura, Riwayat Produksi Garam di Indonesia

Berbeda dengan karapan sapi yang merupakan ajang perlombaan ketangkasan, kekuatan, dan kecepatan, sapi sonok merupakan kontes kecantikan khusus sapi. Sapi sonok bisa diartikan sebagai sapi yang dirias atau didandani secantik mungkin. Semua sapi yang diikutkan dalam ajang tersebut harus berjenis kelamin betina. Ini berbeda dengan kaparan sapi yang menggunakan sapi jantan.

Sapi Sonok mempunyai postur tubuh yang bagus dan dipelihara dengan baik. Ia juga dilatih untuk dapat berjalan lurus. Saat mengikuti kontes, tubuh sapi dihiasi dengan berbagai ornamen. Dipakaikan pula minyak agar tubuh sapi tampak mengilat.

Sapi yang dilombakan adalah sepasang dan digandeng dengan alat yang disebut Panggonong. Sapi-sapi itu dikendalikan oleh seorang joki, berjalan perlahan-lahan mengikuti iringan irama musik gamelan. Lenggak-lenggok, keserasian mengikuti irama, kekompakan langkah kaki, serta keindahan riasan inilah yang akan dinilai.

Baca juga: Karapan Sapi, Tradisi Madura yang Terus Dipelihara

Di arena lomba disediakan semacam catwalk lengkap dengan sebuah gapura ukir di arena finish. Sapi-sapi yang telah didandani itu akan menginjakkan kaki depannya di sebuah penopang kayu yang telah dipersiapkan di area finish.

Sapi yang memenangkan kontes lomba ini akan sangat mahal harganya yang bisa mencapai ratusan juta rupiah dan hampir menyamai harga sapi karapan. Selain sebagai hiburan, kontes ini juga bertujuan untuk mengurangi kecenderungan seleksi negatif. Sebab, prinsip dasar dari pembentukan sapi sonok adalah penerapan seleksi ternak.

Dilansir dari antaranews.com, kontes kecantikan sapi ini pertama kali dicetuskan oleh warga pesisir utara bernama Haji Zainuddin dan telah mendapatkan hak paten dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia beberapa tahun lalu.

Pada umumnya sapi sonok digelar dalam rangkaian pelaksanaan lomba karapan sapi. Kontes sapi cantik ini biasanya digelar sehari sebelum dilangsungkannya karapan sapi.

Baca juga: Makepung, Balapan Kerbau di Jembrana Bali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

2 × five =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.