Nahdlatul Ulama, Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

3457
Muslim Indonesia. Sumber: politiken.dk

1001indonesia.net – Nahdlatul Ulama atau NU adalah satu organisasi Islam yang tua di Indonesia. Organisasi yang lahir pada tahun 1926 ini kebetulan juga menjadi organisasi paling besar di Indonesia.

Nahdlatul Ulama memiliki ciri sebagai kelompok Islam tradisional. Masyarakat NU identik dengan pesantren dan ketokohan seorang kiai. Pada masa-masa awal berdiri, gerakan Muhammadiyah identik dengan sikap anti terhadap hal yang dianggap bid’ah, sementara NU cenderung merawat tradisi lokal yang dianggap baik. Tradisi NU merawat budaya lokal yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam Islam.

Proses pendidikan yang berlangsung di kalangan NU pada awalnya berbasiskan pada pesantren. Di dalam pesantren tidak ada batasan lama belajar yang perlu dilalui oleh seorang santri.

Pada umumnya, santri yang sudah dianggap matang akan diizinkan keluar untuk membangun pesantren baru. Jika masih dianggap belum cukup, seorang santri dianjurkan untuk nyantri kepada kiai yang dianggap menguasai satu bidang ilmu tertentu.

Hal yang juga penting untuk dilihat dalam sistem pendidikan di pesantren adalah kitab-kitab yang di baca. Hubungan antar satu pesantren dengan pesantren yang lain pada umumnya berjejaring dalam hubungan murid dan guru.

Namun dalam perkembangannya kemudian, pesantren-pesantren NU juga melakukan proses modernisasi. Kebanyakan pesantren kini juga menyelenggarakan sekolah formal bagi para santrinya. Dalam melakukan proses modernisasi ini, lembaga-lembaga pesantren mencoba memadukan antara mata pelajaran yang menjadi tuntutan zaman dan mata pelajaran agama yang didasarkan pada kitab kuning.

Logo Resmi Nahdlatul Ulama
Logo Resmi Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama dianggap sebagai organisasi Islam terbesar di dunia. Hal ini dapat dilhat dari jumlah jamaah yang sampai sekitar 30 juta.

Pada masa kini, kebesaran itu semakin dihargai mengingat bahwa Nahdlatul Ulama sejak awal sampai saat ini amat banyak menekankan pengembangan masyarakat pedesaan.

Pedesaan dipandang secara amat positif, yaitu sebagai suatu wilayah yang mempunyai wilayah dengan alam lingkungan yang kuat, penghidupan yang mengelola alam tersebut, serta melakukan konservasi terhadap alam tersebut.

Jumlah pesantren Nahdlatul Ulama mencerminkan determinasi mereka untuk tetap terlibat dalam pengembangan pedesaan. Masyarakat yang beradab namun mempunyai perspektif terbuka dibangun di daerah pedesaan. Suatu pilihan yang melawan arus namun berani.

Dalam lintasan sejarah Indonesia, Nahdlatul Ulama mengembangkan peran “mediasi besar” (great mediation). Hal ini tampak pada pilihan-pilihan gerak langkah yang selalu berada di antara semua warga sosial Indonesia. Tokoh-tokohnya pun selalu menyediakan diri untuk terlibat dalam urusan-urusan kenegaraan dengan hasil yang beragam. (ed)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

18 − nine =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.