Mengenal Kain Tenun Donggala dari Provinsi Sulawesi Tengah

957
Kain Tenun Donggala
Perajin menampilkan kain tenun Donggala pada Festival Tenun Donggala, Kamis (11/8/2022). Foto: Basri Marzuki/Antara Foto

1001indonesia.net – Seperti namanya, kain tenun Donggala berasal dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Tenun Donggala merupakan salah satu unsur yang penting dalam pakaian adat masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya pakaian adat suku Kaili dan suku Pamona.

Donggala merupakan kota tua bekas pelabuhan di era kolonial. Tradisi menenun kain Donggala diwariskan dari generasi ke generasi. Di masa lalu, kegiatan menenun dilakukan kaum perempuan saat para suami melaut.

Menurut Netty Juliana (2013), dibandingkan tenun Kalimantan dan kain songket, corak kain Donggala lebih sederhana. Dalam setiap lembar kain tenun Donggala hanya menggunakan satu bentuk corak, tidak pernah menggunakan dua atau tiga bentuk ragam hias.

Baca juga: Mengenal Kain Lunggi atau Kain Tenun Songket Sambas

Bentuk ragam hias kain Donggala antara lain mawar, apel, kamboja, dedaunan, dan bentuk geometrik (kotak-kotak dan garis). Warna kain antara lain merah anggur, hitam, biru dongker, dan kuning tua.

Benang pakan dan lungsi menggunakan warna Napthol yang memiliki daya serap yang baik pada bahan kapas dan sutera. Sedangkan benang pakan tambahan biasanya menggunakan benang perak dan benang emas yang berbahan sintesis.

Benang pakan dan lungsi ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) gendongan. Saat ini, kerajinan tenun dilakukan sebagai salah satu mata pencarian kaum hawa, selain sebagai ibu rumah tangga.

Tenun Donggala telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Saat ini pemerintah setempat juga tengah mengusulkan ke UNESCO untuk menetapkan kain tenun Donggala sebagai warisan dunia.

Baca juga: Tenun Sekomandi, Warisan Leluhur Masyarakat Mamuju Sulawesi Barat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two + 12 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.