1001indonesia.net – Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) adalah salah satu subspesies dari macan tutul asli Pulau Jawa, Indonesia. Satwa ini memiliki dua variasi warna kulit: berwarna terang (oranye) dan hitam (macan kumbang).
Satwa yang menjadi identitas fauna Provinsi Jawa Barat merupakan macan tutul paling kecil dibandingkan jenis macan tutul lainnya. Indra penglihatan dan penciumannya tajam.
Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam macan kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Macan tutul ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
Macan tutul ini merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa, setelah harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah pada 1980-an. Macan tutul jawa adalah satu di antara sembilan sub spesies macan tutul yang hidup di dunia.
Baca juga: Punahnya Harimau di Pulau Jawa dan Pulau Bali
Macan tutul ini hidup di Pulau Jawa, Pulau Kangean, dan Pulau Nusakambangan. Sebagian besar dari satwa ini hidup di kawasan konservasi Pulau Jawa, mulai dari Taman Nasional Ujung Kulon di Provinsi Banten hingga Taman Nasional Alas Purwo di Provinsi Jawa Timur.
Jumlahnya yang terus menurun akibat hilangnya habitat hutan dan perburuan liar membuat satwa ini dikategorikan dalam status Kritis sejak 2007 di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Pemerintah melindungi satwa ini berdasarkan UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.
Baca juga: Mengenal Macan Dahan Indonesia yang Rentan dari Kepunahan