Kisah Panji, Cerita Rakyat Klasik yang Populer di Nusantara

5062
Kisah Panji, Cerita Rakyat Klasik yang Populer di Nusantara
Relief Kisah Panji pada candi. (Foto: flickr)

1001indonesia.net  – Kisah Panji atau Lakon Panji adalah kisah mengenai tokoh Raden Inu Kertapati (Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (Galuh Candrakirana). Kisah ini sesungguhnya berasal dari periode akhir Hindu, tapi kemudian berkembang di sepanjang Nusantara sampai ke kawasan Asia Tenggara (Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Filipina). Dari kisah ini muncul cerita-cerita kecil lain, seperti Keong Mas dan Ande-Ande Lumut.

Secara umum, Kisah Panji bercerita tentang Panji Inukertapati, putra mahkota dari Kerajaan Janggala, yang menyamar untuk mencari istri atau kekasihnya (Dewi Sekartaji) yang pergi meninggalkan istana. Kisah terjalin di seputar upaya pencarian yang dilakukan Raden Panji, kesulitan-kesulitan yang dihadapi Dewi Sekartaji di luar istana, hingga akhirnya bagaimana mereka dapat bertemu.

Kisah Panji populer di masa kerajaan-kerajaan Jawa Timur. Meski demikian, kisah ini tidak berasal dari naskah-naskah besar Hindu-Buddha. Kisah ini berkembang dalam pola cerita rakyat.

Karena memuat tema-tema besar dalam kehidupan, seperti cinta, kepahlawanan, perjuangan, dan persahabatan, kisah ini mengalir ke dalam kehidupan masyarakat-masyarakat Nusantara. Artinya, kopopuleran kisah ini tidak hanya di daerah asalnya saja, tetapi menyebar ke daerah-daerah lain di Nusantara.

Dalam macapat Jawa, Kisah Panji digubah sebagai Panji Jayakusuma, Panji Kudanarawangsa, Panji Angreni, dan Panji Angronakung. Berasal dari masa Jawa Kuno, cerita Panji berkembang pada masa Jawa-tengahan, masa di mana peradaban Islam masuk dan berkembang bersama unsur-unsur Nusantara lain.

Dalam sastra Melayu, Kisah Panji dikenal dalam Syair Ken-Tambuhan. Dalam perkembangan sastra Melayu, kisah ini juga populer dalam Wayang Kelantan.

“Anak” dari kisah Panji juga amat populer, terutama sebagai cerita untuk anak-anak. Kisah Ande Ande Lumut, misalnya, adalah cerita yang sangat populer dikalangan masyarakat Jawa dan dituturkan sebagai dongeng pengantar tidur bagi anak-anak.

Kisah lainnya, Kethek Ogleng, menjadi fabel yang indah namun mudah dimengerti. Pesannya pun mudah ditangkap oleh anak-anak, terutama pesan untuk saling tolong menolong pada sesama.

Baca Juga: Cerita Rakyat Nusantara: Pembelajaran Moral Melalui Kisah Kehidupan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

13 − ten =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.