1001indonesia.net – Kisah ironi mewarnai riwayat jalak Bali (Leucopsar rothschildi). Burung yang hanya terdapat di kawasan Bali Barat ini menjadi legendaris dan kesohor justru ketika disadari kepunahannya.
Jenis burung pengicau ini pertama kali dicatat perikehidupannya oleh Dr. Baron Stressmann pada 1911. Segera saja diketahui bahwa jenis jalak ini amatlah langka dan bersifat insuler, artinya hanya hidup di pulau itu saja. Pada 1991, burung ini dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali.
Keindahan Jalak Bali begitu memikat. Berwarna putih bersih, dengan jambul ke belakang yang elok, warna kulit sekitar mata berwarna biru (mirip topeng mata), jalak ini amat istimewa dan mewakili ekosistem Nusantara.
Kebun-kebun binatang di luar Indonesia amat berminat menangkar dan mengembangbiakkan jalak Bali. Namun, di Bali sendiri, upaya untuk menciptakan ekosistem yang baik untuk bertumbuhberkembangnya amat diperlukan. Taman Nasional Bali Barat menjadi salah satu bentuk dari upaya tersebut.