Goa Braholo, Saksi Kehidupan Purba di Gunungkidul

2372
Goa Braholo

1001indonesia.net – Goa Braholo menjadi saksi sejarah kehidupan purba di Nusantara. Di goa yang terletak di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini banyak ditemukan fosil hewan berusia ribuan hingga puluhan ribu tahun.

Salah satu fosil tertua yang ditemukan oleh Tim Pusat Arkeologi Nasional adalah gigi gajah berusia 33 ribu tahun. Fosil tersebut ditemukan pada kedalaman 6 sampai 7 meter.

Selain fosil gajah, juga ditemukan tulang sejumlah jenis hewan dengan usia antara 3.000 sampai 7.000 tahun. Di antaranya adalah tulang belikat rusa, tulang belulang kera, babi, anjing, tikus, dan kerbau di kedalaman 1-4 meter. Temuan ini menunjukkan jejak sejumlah jenis hewan purba yang pernah hidup di Gunungkidul.

Diduga kuat, hewan-hewan itu merupakan hasil buruan para manusia yang hidup ribuan tahun lalu. Tampaknya manusia yang hidup di Gua Braholo pada masa itu terbiasa berburu lalu membawa hasil buruannya ke tempat tinggal mereka untuk dikonsumsi.

Selain fosil hewan, ditemukan juga fosil manusia yang diperkirakan hidup 9.000-an tahun lalu. Bentuk tubuh fosil yang sudah ditekuk menunjukkan bahwa manusia kala itu sudah mengenal tata penguburan awal. Mereka bukan manusia purba seperti yang ditemukan di Sangiran, tetapi manusia modern (Homo sapiens) awal. Saat ini kerangkanya masih disimpan di Museum Punung Pacitan.

Dari hasil penelitian, Goa Braholo menyimpan sejarah yang sangat panjang. Di sini juga ditemukan ala-alat dari masa Neolitikum ketika manusia mulai menemukan periuk dari tanah liat sekitar 2.000 sampai 2.500 ribu tahun yang lalu.

Penelitian terhadap Gua Braholo pertama kali dilakukan pada tahun 1995 oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Bidang Prasejarah. Penelitian itu merupakan tindak lanjut dari eksplorasi pada 1996.

Gua Braholo terletak di lereng sebuah bukit karst, tidak begitu jauh dari Goa Bribin yang terkenal dengan sungai bawah tanahnya. Untuk menuju ke lokasi, pengunjung harus menaiki anak tangga. Gua ini sepi dari pengunjung karena tak banyak yang mengenalinya.

Mulut gua menghadap ke arah barat daya, dan terletak pada ketinggian 357 mdpl. Sementara lantai gua, yang sebagian relatif datar dan lainnya miring, ada di ketinggian 352 mdpl. Tinggi langit-langit goa bisa mencapai 15 meter. Lebar ruangan gua 39 meter, dan panjang 30 meter. Luas goa ini mencapai 1.172 meter persegi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

three × 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.