Gili Iyang, Surga Oksigen di Sumenep, Madura

2319
Gili Iyang, Surga Oksigen di Sumenep, Madura
Foto: limakaki.com

1001indonesia.net – Sebagai kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Madura, Sumenep memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah Pulau Gili Iyang yang tersohor dengan kadar oksigennya yang tertinggi di dunia.

Pulau Madura memang mempunyai beberapa pulau kecil atau gili yang keindahannya menakjubkan. Meski tak sepopuler yang ada di Lombok, gili-gili di Madura tak kalah indah. Bahkan, keindahan yang dimiliki gili-gili di Madura masih alami lantaran belum banyak didatangi wisatawan. Tempat itu menjadi surga bagi siapa saja yang menyenangi keheningan dan keindahan laut yang masih alami. Salah satu yang paling terkenal adalah Gili Labak.

Selain Gili Labak, ada tempat lain yang tak kalah indah dan unik, yaitu Gili Iyang. Keduanya sama-sama berada di Kabupaten Sumenep. Gili Iyang berada di Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, berjarak sekitar 28 km dari pusat Kabupaten Sumenep. Pulau kecil ini ditemukan pada tahun 1962 oleh Daeng Masalh, seorang warga dari Mandar, Sulawesi Selatan.

Foto: ARSIP KEMENPAR

Uniknya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jawa Timur, kandungan oksigen yang dimiliki Gili Iyang sekitar 21,5%, lebih tinggi dari daerah lain yang rata-rata hanya 20%. Tempat lain yang terkenal dengan kandungan oksigen yang tinggi adalah wilayah Laut Mati di Yordania. Ini membuat Gili Iyang menjadi salah satu daerah dengan oksigen tertinggi di dunia.

Karena tingginya kadar oksigen di daerah itu, Gili Iyang menjadi daerah yang sangat sehat. Ini terlihat dari banyaknya penduduk di sana yang berusia lebih dari 100 tahun. Data terakhir menyebutkan, sebanyak 157 penduduk pulau Gili Iyang berusia di atas 100 tahun. Bahkan, ada satu keluarga terdiri atas 5 generasi dengan usia generasi pertama 115 tahun dan generasi kelima 10 tahun. Sebab itu, gili ini layak dijuluki sebagai “Pulau Awet Muda”.

Untuk bisa benar-benar menikmati oksigen berkadar tinggi, pengunjung perlu menginap semalam di pulau seluas 10 hektare itu. Udara di sana begitu segar, apalagi tanpa kehadiran kendaraan roda empat di pulau itu. Tingginya kadar oksigen juga bisa dirasakan dari seberang pulau, di Bukit Kelompek.

Bukit Kelompek

Bukit Kelompek terletak di Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, jadi masih satu desa dengan Gili Iyang. Di area wisata seluas 2 hektare itu, terdapat area foto berbentuk kapal layar. Area ini menjadi alternatif untuk melihat Pulau Gili Iyang dari ketinggian.

Foto: pictaram.org

Meskipun menyajikan panorama alam yang memukau, tempat wisata Bukit Kelompek sejatinya belum rampung untuk dibuka. Sejumlah titik kumpul yang berada di dekat jurang belum dipagari. Sebagai antisipasi awal, pengelola memasang papan berisi peringatan kepada pengunjung.

Bukit Kelompek baru ditata sejak Februari 2017. Namun, pada Hari Raya Idul Fitri akhir Juni 2017 lalu, tempat itu mendadak dikunjungi ribuan pengunjung.

Antusiasme warga untuk mengunjungi Bukit Kelompek mendorong Pemerintah Kabupaten Sumenep turut mempromosikan lokasi itu sebagai tempat wisata alternatif. Ke depan, pada 2018, pemerintah kabupaten berencana memasukkan Bukit Kelompek dalam paket wisata.

Rute paket wisata yang dimaksud adalah Pulau Gili Iyang, Bukit Kelompek, Pantai Lombang, dan melihat sekaligus tidur di kasur pasir di Desa Legung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

four + fifteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.