1001indonesia.net – Gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) adalah subspesies dari gajah asia yang berhabitat di Pulau Sumatra. Lembaga konservasi internasional IUCN menetapkan gajah endemik Indonesia ini masuk dalam status Kritis (Critically Endangered/CR).
Ciri-ciri
Gajah sumatra merupakan mamalia terbesar di Indonesia, beratnya antara 4–6 ton dengan tinggi sekitar 1,7–2,6 meter. Satwa ini hidup berkelompok.
Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatra adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan mamalia darat lainnya.
Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.
Gajah sumatera memakan rumput-rumputan, daun, ranting, umbi-umbian dan kadang buah-buahan. Setidaknya terdapat 69 spesies tumbuhan yang bisa dijadikan pakan gajah. Tumbuhan tersebut terdiri dari 29 kelompok rumput-rumputan dan 40 kelompok tanaman non rumput. Gajah sumatera diketahui lebih menyukai rumput-rumputan.
Efesiensi sistem pencernaan gajah sangat buruk. Hewan ini bisa membuang fesesnya setiap satu jam sekali. Tidaklah heran bila dalam sehari gajah sumatera memerlukan makanan hingga 230 kg atau setara dengan 5-10% dari bobot tubuhnya.
Sedangkan untuk minum, gajah membutuhkan sekitar 160 liter air setiap hari. Di musim kemarau, gajah sumatera bisa menggali dasar sungai yang mengering hingga kedalaman satu meter untuk mencari air.
Gajah sumatera hidup di hutan-hutan dataran rendah di bawah 300 meter dpl. Tapi sering juga ditemukan merambah ke dataran yang lebih tinggi. Jenis hutan yang disukainya adalah kawasan rawa dan hutan gambut. Populasinya tersebar di 7 propinsi, meliputi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung.
Status perlindungan
Keberadaan gajah sumatra di alam liar semakin terancam, terutama karena alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan dan pertanian. Ancaman lain karena perburuan untuk diambil gadingnya.
Forum Konservasi Gajah Indonesia menyebutkan selama sepuluh tahun terakhir, sekitar 700 ekor gajah Sumatera mati karena diburu. Di hutan Sumatra, diperkirakan jumlahnya tinggal sekitar 2.400-2.800 ekor.
Pada 2011, IUCN menetapkan status konservasi gajah sumatera ke dalam kategori Critically Endangered (CR). Artinya, satwa ini berada diambang kepunahan. Status CR berada hanya dua tingkat dari status punah di alam liar dan punah sepenuhnya. Di Indonesia, satwa ini dilindungi oleh UU No.5 tahun 1990 dan PP 7/1999.
Baca juga: Mengenal Gajah Kalimantan yang Kebaradaannya Terancam Punah