1001indonesia.net – Sulawesi Barat memiliki destinasi wisata alam yang kaya. Di antaranya adalah Pantai Dato. Memiliki hamparan pasir putih lembut, deretan batu karang di sepanjang garis pantai, hingga air laut dengan warna bergradasi dari hijau hingga biru tua, pantai ini layak dikunjungi bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam.
Pantai Dato terletak sekitar 3,5 jam perjalanan dari Mamuju, ibu kota Sulawesi Barat. Sepanjang perjalanan dari Mamuju, pengunjung akan disuguhi pemandangan memesona, termasuk di dekat Pantai Taraujung Pokki Taduang dan daerah Pantai Baluno.
Pantai Dato mempunyai dua bagian pantai, yaitu pantai yang beralaskan pasir putih dan pantai yang beralaskan karang. Di pantai ini, terdapat batu karang dengan ukuran yang cukup besar. Batu karang tersebut sudah dilengkapi dengan tangga sehingga pengunjung yang ingin menikmati pemandangan dari atasnya dapat dengan mudah menaikinya.
Dari atas batu karang, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan warna air laut dari Pantai Dato Majene yang bergradasi dari hijau hingga biru tua.
Di sepanjang pantai yang kebanggaan warga Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, ini menjadi rumah bagi berbagai jenis kepiting dan kerang. Selain itu, perairan lepas pantainya pun relatif tenang. Dengan semua kelebihan yang dimiliki, pantai ini cocok untuk segala jenis wisata pantai, seperti membangun istana pasir, bermain voli pantai, memancing, hingga berenang.
Pemilik hobi snorkeling dan menyelam juga akan dimanjakan oleh Pantai Dato. Sebab, kondisi bawah laut pantai ini masih alami dan terjaga baik menyajikan keindahan alam bawah laut yang menawan. Berbagai ikan warna-warni dan penghuni laut lainnya juga dapat dengan mudah ditemukan.
Pantai ini juga sudah memiliki fasilitas penunjang lainnya, seperti rumah makan dan penginapan. Di sini terdapat sejumlah pedagang yang menawarkan aneka macam kuliner dengan menu tradisional Majene, seperti ikan terbang dan ikan seribu, dengan harga bersahabat.
Potensi besar yang dimiliki pantai ini bukan saja dari keindahan alamnya saja, tetapi juga dari kekayaan sejarah dan budayanya. Setiap tahunnya, pada bulan Agustus hingga September, di Pantai Dato digelar Festival Sandeq Race, ajang balapan perahu Sandeq yang merupakan perahu khas Suku Mandar.
Baca juga: Perahu Sandeq, Perahu Layar Bercadik Kebanggaan Suku Mandar