Sambiloto, Si Raja Pahit yang Kaya Manfaat

2590
sambiloto
Tanaman Sambiloto (Foto: KOMPAS/WIKIPEDIA)

1001indonesia.net – Sambiloto (Andrographis paniculata) sering digunakan sebagai obat tradisional di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Tanaman yang dijuluki si “raja pahit” itu memiliki banyak khasiat, di antaranya mengobati penyakit malaria dan memiliki efek antikanker.

Sambiloto memiliki kandungan flavonid dan lakton aktif yang memiliki peranan penting dalam pengobatan. Komponen utama lakton adalah andrographolide. Kandungan tersebut merupakan zat aktif utama yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh (immunodulatory activity) serta mencegah sekaligus menyembuhkan penyakit malaria.

Zat pahit dalam andrographolide mampu memengaruhi metabolisme tubuh yang menyebabkan kadar gula normal. Zat tersebut juga berperan sebagai penawar racun.

Penelitian-penelitian ilmiah juga menunjukkan terna tegak itu berpotensi untuk secara aktif menekan pertumbuhan sel kanker (efek antikanker). Sambiloto terbukti menghambat penggandaan dan menginduksi kematian sel kanker payudara, hati, serviks, lambung, dan kolorektal.

Menurut Wening Sari, potensi sambiloto sebagai obat antikanker sangat menjanjikan. Namun, untuk membuat sambiloto sampai menjadi obat kanker yang bisa digunakan untuk terapi, masih dibutuhkan banyak penelitian lanjutan.

Sebagai informasi, tanaman yang diduga berasal dari Asia tropika itu tumbuh di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan, seperti Sri Lanka, India, Malaysia, dan Indonesia. Tanaman ini biasanya tumbuh liar di pekarangan rumah dengan tinggi bisa mencapai 90 sentimeter.

Selain mengobati penyakit malaria dan memiliki efek antikanker, tanaman ini juga memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit lain, seperti batuk, pilek, demam, kolesterol tinggi, diare, nyeri perut, asam urat, sakit kuning, kolera, leptospirosis, dan rabies.

Dengan kandungan andrografin, androfolit (zat pahit), dan panikulin yang merupakan antibiotika alami, sambiloto bahkan dipercaya memiliki khasiat antipenuaan. Ketiga zat tersebut dapat mengurangi risiko penuaan kulit serta menjaga fungsi organ tubuh dari efek radikal bebas. Ekstrak daunnya dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi yang menurunkan kualitas organ dalam, termasuk jaringan kulit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

four + six =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.