1001indonesia.net – Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari dibangun saat Joko Widodo menjadi gurbernur DKI Jakarta tahun 2014. Selain sebagai tempat ibadah, keberadaan masjid ini dimaksudkan sebagai penanda atau ikon wilayah Jakarta Barat.
Joko Widodo memiliki ide untuk mendirikan masjid ini saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tepatnya pada perayaan Idul Adha di Islamic Center, Jakarta Utara pada 2012. Saat itu, Jokowi baru mengetahui bahwa selama ini Jakarta belum punya masjid raya yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI.
KH Hasyim Asy’ari yang digunakan sebagai nama masjid merujuk pada tokoh pendiri Nahdlatul Ulama yang jasa dan perjuangannya patut diteladani. KH Hasyim Asy’ari mengajarkan Islam sebagai agama yang ramah dan moderat. Prinsip agama yang rahmatan lil alamin inilah yang diharapkan mampu memancar dan diteladani seluruh umat Islam dengan kehadiran masjid ini.
Masjid yang terletak di Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 April 2017. Menempati areal seluas 2,4 hektare dengan luas bangunan 16.985,43 meter persegi, Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari menjadi masjid terbesar di Jakarta Barat.
Diarsiteki oleh Adhi Moersid, arsitektur masjid yang letaknya tak jauh dari Jalan Raya Daan Mogot ini menggunakan 3 konsep, yaitu konsep tropis yang membumi, konsep kebudayaan lokal Betawi, serta konsep permaculture yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk meningkatkan ketahanan pangan yang ada di daerahnya.
Desain atap masjid bercirikan atap pelana dan limasan di rumah Betawi Bapang dan Joglo. Denah bangunan membentuk huruf “T” dengan bagian tengah dikhususkan untuk ibadah.
Bangunan masjid terdiri atas dua lantai dan satu mezzanin dengan 5 menara yang menggambarkan 5 rukun Islam. Lantai pertama digunakan sebagai ruang serbaguna, sementara lantai kedua merupakan ruang utama masjid. Kapasitas masjid mencapai 12.500 jemaah.