Cyrtodactylus jatnai, Spesies Endemik Baru dari Bali Barat

1065
Cyrtodactylus jatnai
Cyrtodactylus jatnai jantan dewasa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense/MZB, LIPI. (Foto: Awal Riyanto)

1001indonesia.net – Indonesia terkenal akan keanekaragaman hayatinya, termasuk satwa endemik. Salah satu spesies endemik yang baru diungkap tahun lalu adalah spesies reptil bernama Cyrtodactylus jatnai. Reptil ini ditemukan pengelola Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dan sejumlah peneliti lingkungan hidup.

Cyrtodactylus jatnai adalah sejenis cecak jari-lengkung. Dalam bahasa Inggris satwa ini disebut dengan nama Jatna’s bent-toed gecko. Dalam bahasa Indonesia, spesies reptil ini disebut cecak jari-lengkung jatna (baca: yatna), atau cecak jatna.

Temuan satwa endemik ini dimuat dalam Jurnal TAPROBANICA Vol. 09, No. 1, Mei 2020 dengan judul “A new Bent-toed Gecko species of the genus Cyrtodactylus Gray, 1827 [Squamata: Gekkonidae] from the West Bali National Park, Bali, Indonesia”.

Spesies ini dinamakan Cyrtodactylus jatnai sebagai bentuk penghargaan terhadap ahli konservasi Jatna Supriatna. Jatna merupakan profesor ekologi dan primatologi dari Universitas Indonesia kelahiran Bali.

Jatna dinilai telah memberi kontribusi yang luar biasa bagi konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Penghargaan ini juga diberikan atas dukungannya terhadap kegiatan penelitian ini.

Sejak 100 tahun lalu, spesies endemik Bali ini dikenal dengan nama Cyrtodactylus fumosus. Namun, berdasarkan penelitian rinci, diputuskan bahwa Cyrtodactylus dari Bali ini sebagai jenis berbeda. Jenis ini ditemukan di batang pohon dekat pantai di Taman Nasional Bali Barat. Marga Cyrtodactylus sendiri memiliki kekayaan jenis.

Secara morfologi dan contoh dari beberapa daerah biogeografi lainnya, memang ada kemiripan dengan Cyrtodactylus seribuatensis dari Pulau Seribuat di Malaysia bagian barat. Tetapi ada ciri yang membedakan, yaitu pada bagian sisiknya.

Sampai saat ini, spesies Cyrtodactylus jatnai sp. nov. adalah satu-satunya spesies Cyrtodactylus yang ditemukan di Bali Barat dan diduga endemik pulau Bali. 

Baca juga: Penemuan Spesies Kodok Merah Baru di Gunung Ciremai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

twenty − 16 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.