1001indonesia.net – UNESCO pada sidang di Paris tanggal 15 April 2021 secara resmi menetapkan Geopark Belitung sebagai warisan dunia yang tergabung dalam UNESCO Global Geopark. Geopark Belitung dinilai memiliki keunikan geologis, biologis, dan budaya.
Taman alam itu berada di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Lokasinya berada sekitar 400 kilometer di sebelah utara Jakarta. Kawasan tersebut memiliki total luasan sekitar 4.800 kilometer persegi (daratan) dan 13.000 kilometer persegi (lautan).
Geopark Belitung memiliki 17 geosite yang tersebar di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur. Pulau Belitung yang menjadi tempat geopark ini terkenal akan kekayaan timahnya dan memiliki kondisi geologi yang beragam dan menakjubkan. Keberagaman tersebut mencakup lanskap, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi.
Ada empat potensi warisan geologi bernilai tinggi di kawasan itu, yaitu geomorfologi batuan granit perairan Pulau Belitung, peninggalan gunung api purba bawah laut Lava Bantal Siantu, penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara pada Formasi Kelapa Kampit, dan Batu Meteorit (Tektit/Satam) yang tersebar pada zona kuarter alluvial.
Geologi Pulau Belitung yang unik juga menjadi ekosistem bagi berbagai flora dan fauna. Sebagian di antaranya hanya ditemukan di Pulau Belitung. Selain itu, Pulau Belitung sendiri mengandung nilai sejarah terhadap peradaban sosial dan ekonomi masyarakatnya.
Tak heran, dengan segala potensi yang dimilikinya itu, Geopark Belitung memperoleh skor 850 dengan standar skor penilaian tertinggi 1.000 poin. Capaian ini merupakan skor tertinggi yang pernah diperoleh Indonesia dalam pengalaman mengajukan diri menjadi Geopark UNESCO.
Dengan penetapan ini dan dengan semua potensinya, taman alam di Pulau Belitung tersebut akan memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan dunia.
Baca juga: Geopark Ciletuh, Surga Tersembunyi di Pesisir Selatan Jawa