1001indonesia.net – Tuak adalah sejenis minuman beralkohol khas Indonesia. Arak asli Indonesia ini dibuat melalui proses fermentasi. Bahan bakunya berbagai macam, bisa dari beras, nira pohon enau atau aren, legen dari pohon siwalan atau tal, maupun buah-buahan yang mengandung gula.
Di pasaran, kadar alkohol yang dikandung minuman ini berbeda-beda, tergantung daerah pembuatnya. Misalnya, tuak jenis arak yang dibuat di pulau Bali, yang dikenal juga dengan nama brem bali, mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi.
Baca juga: Brem, Panganan Asli Indonesia yang Kaya Manfaat
Dulu, beberapa tempat di Pulau Madura dikenal sebagai sebagai penghasil tuak. Namun, orang Madura tidak mempunyai kebiasaan minum yang kuat. Saat ini dapat dikatakan sangat sedikit orang Madura yang meminumnya.
Minum tuak dapat menghangatkan badan. Bagi masyarakat yang punya kebiasaan meminumnya, seperti masyarakat di dan Toraja, minuman ini dianggap berkhasiat menyehatkan tubuh.
Tuak dari pohon enau bahkan menjadi bagian dari ritual adat masyarakat Toraja. Setiap pelaksanaan ritual adat Toraja pasti tersedia tuak. Minuman ini juga dikonsumsi masyarakat Batak saat ada perayaan atau acara-acara tertentu.
Proses Pembuatan
Minuman alkohol tradisional ini biasanya dibuat dari fermentasi beras (biasanya beras ketan) menggunakan ragi. Enzim dalam ragi memecah pati beras menjadi gula. Melalui proses fermentasi, gula berubah menjadi alkohol. Proses fermentasi juga menghasilkan karbon dioksida, terlepas dari alkohol.
Minuman ini juga bisa dibuat dalam volume besar dengan bantuan gula dicampur dengan air, lalu direbus dan dibiarkan dingin sebelum ditambahkan ke campuran fermentasi beras dan ragi.
Selain berbahan baku beras, tuak juga bisa terbuat dari proses penyulingan nira aren dan kelapa. Selain itu, ada juga yang berasal dari fermentasi dari buah-buahan.
Sebenarnya, minuman sejenis arak ini juga ada di berbagai negara. Misalnya, sake di Jepang, makgeolli di Korea, sato di Thailand, mi jiu di China, dan tapuy di Filipina.
Kandungan alkohol dalam tuak bervariasi, mulai dari lima hingga 20 persen. Rasanya juga bisa bervariasi, ada yang sedikit manis atau sangat manis, tergantung pada gula yang digunakan dalam proses fermentasi.
Tuak dengan kualitas buruk biasanya terasa asam karena adanya bakteri lain yang masuk dan menghasilkan asam laktat.
Khasiat Tuak
Umumnya masyarakat meragukan produk-produk yang mengandung alkohol memiliki khasiat. Namun, sebagian orang percaya arak Indonesia ini bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung antioksidan dan vitamin C.
Ada juga yang mengklaim minuman beralkohol ini dapat mengatasi penyakit ginjal dan berkhasiat untuk menyegarkan tubuh. Mengonsumsi tuak secara teratur dipercaya dapat menurunkan kadar gula bagi para penderita diabetes.
Journal of Experimental and Clinical Anatomy menyebutkan tuak juga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan oleh ibu. Selain itu, minuman ini juga berfungsi untuk memberikan perlindungan pada kondisi ASI yang dihasilkan oleh ibu sehingga kualitasnya tidak akan turun.
Selain itu, minuman hasil fermentasi ini dipercaya memiliki khasiat melancarkan pencernaan, mengatasi sembelit,
Sebab itu, minuman tradisional ini sering ditambahkan ke dalam produk atau obat-obatan herbal. Namun, mengonsumsi tuak terlalu banyak tidak baik bagi kesehatan, utamanya bagi kaum pria. Terlalu banyak minum tuak dapat menyebabkan penurunan fungsi testis akibat turunnya kadar testosteron serta motilitas dan viabilitas sperma.