1001indonesia.net – Situs Sangiran adalah situs yang mengandung fosil-fosil penting yang berasal dari periode jutaan tahun lampau. Informasi yang dapat digali dari kandungan fosil ini sekaligus juga menyibak lapisan-lapisan geologi yang ada di bumi Nusantara.
Situs Sangiran diakui sebagai warisan dunia. Dari situs ini ditemukan fosil Pithecanthropus Erectus/Homo Erectus atau yang dikenal sebagai “manusia kera yang berjalan tegak” dari masa 2,4 juta tahun lalu.
Diperkirakan volume otak Pitecanthropus Erectus belum mencapai tingkat manusia kontemporer (Homo Sapiens), namun diduga menjadi cikal bakal manusia kontemporer—yang dapat dilacak dari alat dan cara berburu, atau tanda yang mencerminkan ingatan.
Ditemukan juga fosil Meganthropus Palaeo atau manusia besar purba (mega berarti besar).
Situs Sangiran terletak di Jawa Tengah, kurang lebih 15 km sebelah utara Surakarta, tepatnya di lembah sungai Bengawan Solo. Luas areanya sekitar 56 km2 dan secara administratif terletak di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.
Situs yang secara intensif dieksplorasi oleh G.H.R. von Koenigswald ini menandakan bahwa wilayah Sangiran—dengan perkiraan luasannya—telah dihuni pra-manusia (hominid) pada 1,5 juta tahun lalu.
Di tempat tersebut juga ditemukan alat-alat berburu seperti kapak belah, pisau besar, dan batu tajam. Juga terdapat fosil fauna, seperti badak, gading gajah, tanduk banteng, dan tanduk rusa. Pada 1996, UNESCO menetapkan Situs Sangiran sebagai Warisan Dunia.
Secara keseluruhan, lempeng geologi Sangiran memberikan informasi yang amat kaya mengenai tahap-tahap perkembangan manusia, kondisi alam sepanjang perkembangan tersebut, dan tentu saja mengenai bumi Nusantara.