1001indonesia.net – Serai atau lengkapnya serai dapur (Cymbopogon citratus) adalah tumbuhan yang tergolong keluarga rumput-rumputan (Poaceae). Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Tanaman ini dikenal juga dengan nama sereh (Jawa dan Sunda) dan bubu (Halmahera).
Selain memberi aroma pada makanan, jenis rempah ini sering digunakan sebagai penambah aroma pada beberapa minuman tradisional. Serai biasa digunakan dalam bentuk batangan (segar), kering atau bubuk. Serai juga dapat digunakan untuk mengusir nyamuk, baik tanamanya atau minyaknya.
Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar, dan mempunyai aroma yang kuat.
Serai dapur merupakan tanaman tahunan yang hidup secara liar dan berbatang semu yang membentuk rumpun tebal serta mempunyai aroma yang kuat dan wangi. Akarnya berimpang pendek dan berwarna coklat muda.
Panen pertama dilakukan pada saat tanaman serai sudah berumur 5-6 bulan setelah tanam, dengan cara memotong daun serai pada 5 cm diatas ligula (batas pelepah dengan helaian daun) dari daun paling bawah yang belum mati atau kering. Panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan pada musim hujan dan setiap 4 bulan pada musim kemarau.
Perlu diketahui, ada dua macam serai, yaitu serai dapur dan serai wangi. Keduanya memiliki bentuk yang hampir sama. Meski sebenarnya, memiliki perbedaan bentuk batang, daun, dan aroma. Perbedaan tersebut membuat kedua jenis serai itu memiliki fungsi yang berbeda.
Serai wangi tidak digunakan untuk memasak, melainkan untuk menghasilkan minyak atsiri atau minyak esensial. Minyak tersebut biasanya dibutuhkan untuk industri kesehatan dan kecantikan. Sementara serai dapur, seperti namanya, digunakan sebagai bumbu untuk memberi aroma pada masakan.
Baca juga: Daun Salam, Aroma Khas Rempah Daun Nusantara
