Pilar Rumah “Temu-Tumpuk” Khas Nusantara

2734
Tongkonan, Rumah Tradisional dari Tana Toraja
Rumah adat tongkonan di Kete Kesu Tana Toraja. (Foto: Arian Swegers/commons.wikimedia.org)

1001indonesia.net – Pernahkah Anda melihat rumah limasan? Atau pernah melihat rumah panggung (tongkonan) di Tana Toraja, atau suku-suku Batak? Pilar rumah masyarakat Nusantara selalu mengandaikan adanya “temu-tumpuk” yang tepat, terutama ketika rumah disusun dengan bahan kayu.

Juga pada rumah yang memakai genteng sebagai atap. Pada rumah ini, pembagian beban, termasuk ketika hujan, diwujudkan melalui pola “temu-tumpuk”. Secara seimbang, rumah disusun dengan tata pilar yang sesuai. Entah pola atap limasan, atap gonjong (Minangkabau), atap rumah kapal (Batak), susunan pilar menunjukkan suatu pola pengaturan beban yang rapi, terutama dengan mengingat bahwa Nusantara adalah juga kawasan cincin api.

Ketika beberapa tempat diguncang gempa, kita akan disegarkan kembali ingatan akan teknologi pilar rumah ini. Yogyakarta yang mengalami guncangan gempa pada 2006, kembali menelusuri rumah-rumah tradisional dan mencermati bagaimana teknologi pilar rumah dibangun.

Di Jepang, setelah gempa besar yang mengguncang Kobe pada 1995, penelusuran terhadap pilar tahan gempa ini dilakukan. Disebut “tahan gempa” bukan karena “keras dan kaku” melainkan “lentur dan kuat”.

Pilar rumah Nusantara kembali dipelajari. “Temu tumpuk” ini adalah serangkaian pilar utama yang dipadu dengan penyangga lain, termasuk kuda-kuda dan rangka. Dalam rumah limasan, kita dapat melihat penyangga atap dan penyangga rumah yang terpisah, namun dirangkai menjadi satu. Pada rumah adat Batak Toba, Nias, dan Toraja, kita dapat melihat secara jelas antara rangka “kandang bawah” dan rangka “rumah atas” yang disangga dengan rangkaian pilar.

Sebagai teknologi, pilar rumah Nusantara mempunyai kesederhanaan dan fleksibilitas. Teknologi ini semakin dicari dalam pembangunan rumah atau pemukiman atau gedung perkantoran. Apakah untuk alasan “tahan gempa” atau untuk “tahan lama”, teknologi ini memberikan banyak informasi dalam mencapai tujuan itu.

1 Komentar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

two + five =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.