1001indonesia.net – Panel kapal Candi Borobudur memberikan informasi penting bahwa penjelajahan, pertemuan, dan pertukaran antarbangsa telah menjadi suatu kelaziman dan perwujudan dari peradaban di Nusantara. Citra kapal yang dibentuk pada relief panel kapal candi Borobudur yang terdapat di pedalaman seolah membangunkan pengamat bahwa pedalaman Nusantara juga mempunyai ciri penjelajahan dan pertukaran maritim.
Panel yang menggambarkan kapal layar bercadik itu secara khusus dianggap sebagai warisan dunia karena pengetahuan peradaban yang secara khusus diangkat dalam hal Nusantara.
Diperkirakan—karena mempunyai lahan yang subur—Jawa menjadi tujuan pengembangan ekonomi berbasis pertanian-perkebunan. Dinasti-dinasti dari luar Nusantara bertemu dengan dinasti yang sudah tumbuh dan berkembang di Nusantara. Hal ini menjadi pertemuan penting antarperadaban, bukan hanya yang terkait dengan Hindu-Buddha, melainkan juga Jawa dan Melayu.
Pertemuan antarperadaban tersebut juga mencakup bidang perdagangan hasil bumi di tanah Jawa ke pihak-pihak di sekitar Nusantara. Timbul perdagangan maritim dengan menggunakan armada kapalinter-insuler, yaitu kapal yang dapat mengarungi perairan selat, teluk, kepulauan, dan pertemuan arus laut. Kapal jenis ini biasanya dilengkapi dengan cadik.
Perdagangan ini juga menjelaskan kemiripan dalam simbol dan arsitektur antara kerajaan-kerajaan Nusantara dengan dinasti dan kerajaan dari luar Nusantara seperti Siam, Khmer, Champa, dan Burma.