1001indonesia.net – Nasi cala atau yang disebut juga dengan nama nasi kembar adalah nasi yang dimasak dengan digulung dalam daun lalu dimasukkan dalam bambu dan dibakar. Cara masak tersebut membuat nasi khas Halmahera ini beraroma wangi dan bercita rasa gurih. Nasi cala biasanya dimakan bersama ikan rica-rica dan sambal colo-colo.
Dinamakan nasi kembar karena berbentuk dua gulungan nasi berdempetan dalam satu daun pisang. Nasi ini menjadi sajian khusus dalam tradisi orom sasadu, sebuah pesta panen berupa makan bersama yang diadakan masyarakat Jailolo di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Baca juga: Orom Sasadu, Tradisi Pesta Makan Adat Suku Sahu di Jailolo
Proses pembuatan nasi bakar ini sangat unik. Pertama-tama, menyiapkan daun pisang utuh yang masih lengkap dengan tulang daunnya. Daun pisang itu diukur agar sama panjang dengan ruas bambu yang sudah disiapkan.
Daun kemudian dibersihkan dan dibentangkan di atas meja. Beras yang sudah dicuci bersih lalu dikeluarkan melalui sela-sela telapak tangan membentuk garis memanjang dari ujung ke ujung di salah satu helai daun pisang, bentuk yang sama dibuat sejajar di helai lainnya.
Kemudian masing-masing helai daun pisang digulung ke arah tulang daun, membentuk dua buah gulungan yang menyatu di tengah, persis seperti sedang membuat sushi roll.
Salah satu ujung dilipat menahan beras agar tidak tumpah saat dimasukkan ke dalam buluh bambu, kemudian lubang bagian atas disumpal rapat dengan daun pisang.
Bambu-bambu yang sudah terisi beras tersebut lalu diletakkan berjajar dalam posisi miring di atas bara api. Selama proses pembakaran berlangsung, bambu diputar-putar agar nasi matang merata.
Tradisi memasak nasi dengan menggunakan batang bambu dengan teknik serupa terdapat pada beberapa wilayah di Indonesia. Umumnya untuk memasak nasi lemang. Kuliner nasi lemang menyebar di beberapa wilayah, termasuk di negara tetangga.
Baca juga: Mengenal Tradisi Malamang Masyarakat Sumatra Barat