Nani Arsik, Kuliner Tradisional Khas Toba Sumatera Utara

1986
Nani Arsik
Nani arsik merupakan makanan khas Sumatera Utara, khususnya di Toba Samosir dan Tapanuli Utara. (Foto: Istimewa)

1001indonesia.net – Nani arsik atau naniarsik atau ikan mas arsik adalah kuliner tradisional khas Batak Toba. Makanan berbahan utama ikan mas ini menggunakan beragam bumbu dan rempah. Tak hanya memiliki cita rasa yang tinggi, kuliner ini juga memiliki makna tersendiri dan menjadi bagian dalam upacara adat masyarakat Batak Toba.

Dalam budaya Batak, ikan mas melambangkan kemurnian hidup dan panjang umur. Pemaknaan ini didapat karena habitat ikan mas yang hidup di air tawar dan memiliki tubuh yang panjang. Hidupnya yang menggerombol (marudur-udur) melambangkan kehidupan yang damai turun-temurun.

Itu sebabnya, dalam hampir setiap jamuan makan Batak, tersedia masakan dari bahan ikan, terutama ikan mas. Dalam upacara adat Batak Toba misalnya, ikan mas yang sudah matang disajikan dalam bentuk memanjang dalam sajian bernama nani arsik.

Seperti umumnya makanan Batak, penamaan nani arsik didasarkan pada proses memasaknya. Nani arsik berarti dimarsikkan atau dikeringkan. Ikan dimasak terus-menerus hingga kuahnya kering dan bumbunya meresap. Jika proses memasak benar, masakan ini dapat bertahan hingga 2 hari tanpa basi.

Tak sekadar makanan, nani arsik menjadi bagian dari adat Batak yang merayakan siklus kehidupan, mulai dari kelahiran, perkawinan, hingga meninggal. Dalam penyajian secara adat, ada tata cara khusus untuk menyajikannya.

Konon, dalam memberikan nani arsik, ada aturan yang perlu dipatuhi. Tidak sembarang orang bisa memberikan nani arsik. Hanya hula-hula atau kerabat dari pihak istri yang boleh memberikan baik itu orangtua kandung, saudara laki-laki pihak istri, atau komunitas marga pihak istri.

Dalam upacara adat, jumlah ikan yang diberikan juga memiliki makna. Jumlahnya harus ganjil.

Satu ekor diperuntukkan bagi pasangan yang baru menikah. Tiga ekor diperuntukkan bagi pasangan yang baru mempunyai anak. Lima ekor diperuntukkan bagi pasangan yang baru mempunyai cucu. Tujuh ekor diperuntukkan bagi pemimpin atau para tetua saja.

Walaupun begitu, bukan berarti makanan satu ini tidak boleh dikonsumsi untuk sehari-hari. Ikan Arsik ini juga bisa kita nikmati kapan saja tanpa harus menunggu upacara adat dilaksanakan. Namun tentu saja, sajian untuk sehari-hari memiliki makna dan aturan yang berbeda dengan sajian dalam upacara adat.

Karena kuatnya makna pada makanan ini bagi masyarakat Batak, ikan mas atau digunakan tidak sembarangan. Yang terbaik adalah ikan mas yang berwarna merah. Biasanya, ikan mas digunakan tanpa dibuang sisiknya. Hanya dibersihkan bagian perutnya saja.

Keunikan lainnya adalah masakan ikan arsik ini menggunakan bumbu yang hanya terdapat di Sumatera Utara saja, yaitu andaliman. Hal inilah yang tentu membuat cita rasa nani arsik ini semakin terasa khas dan istimewa.

Sepintas, nani arsik seperti ikan masak bumbu kuning yang ditemui hampir di berbagai daerah di Indonesia tetapi soal rasa, nani arsik mempunyai tekstur dan rasa berbeda. Bumbu andaliman, kecombrang, dan bawang batak memberikan cita rasa khas pada kuliner yang hanya ditemui di tanah Batak ini.

Baca juga: Kecombrang, Manfaat dan Khasiat Rempah Asli Nusantara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

9 − 2 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.