Museum Affandi, Jejak Kejeniusan Sang Maestro Lukis Indonesia

1344
Museum Affandi
Museum Affandi (Foto: affandi.org)

1001indonesia.net – Museum Affandi terletak di ruas jalan penghubung Jogja-Solo, di pinggir Kali Gajah Wong. Museum ini merupakan rumah sekaligus galeri yang memajang karya-karya Affandi Koesoema, maestro seni lukis Indonesia. Museum ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Affandi bersama karya-karyanya.

Museum Affandi terletak di Jl. Laksda Adisucipto No. 167, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah istmewa Yogyakarta. Jalan masuknya kecil. Bangunannya lebih mirip rumah tempat tinggal daripada tempat pameran. Tidak ada plang besar penunjuk nama. Yang ada hanya tanda kecil bertuliskan “Museum Affandi”.

Kesahajaan museum mencerminkan sosok Affandi. Maestro seni rupa modern Indonesia ini memang dikenal sebagai sosok yang sederhana. Ketika melukis, Affandi hampir selalu mengenakan sarung, kaus tipis, dan sandal jepit, dengan cangklong di mulutnya.

Menempati lahan seluas 3.500 meter persegi, kompleks museum terdiri atas empat galeri beserta bangunan pelengkap, seperti tempat pembelian tiket, dua studio, serta bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya.

Galeri I

Galeri I dibangun dan dirancang oleh sang maestro sendiri. Pembangunan Galeri I ini selesai pada 1962 dan diresmikan pada 1974 oleh Prof. Ida Bagus Mantra yang saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Di dalam Galeri I, terpajang karya-karya restrospektif Affandi, mulai dari lukisan naturalis, hingga lukisan-lukisan ekspresionisnya yang khas dari tahun 1930 hingga 1990.

Ruangan Galeri I yang berbentuk lengkung dilengkapi dengan tangga terbuka, memungkinkan pengunjung untuk menikmati karya Affandi dari sudut mata elang. Berbagai penghargaan nasional dan internasional yang pernah didapatkan Affandi tertata rapi dalam lemari kaca.

Di sudut ruangan terdapat mobil favorit sang maestro, sebuah Mitsubishi Galant keluaran tahun 1976. Selain itu, juga terdapat beberapa benda yang berhubungan dengan hidup Affandi, seperti sepeda onthel, sandal jepit, kuas, ember, kain sarung, kliping berita koran, dan foto-foto.

Juga terdapat patung-patung yang terbuat dari tanah liat dan semen. Di antaranya merupakan patung yang menggambarkan Affandi dan putrinya, Kartika.

Yang juga unik adalah atap museum yang berbentuk daun pisang. Affandi memilih bentuk daun pisang karena alasan tertentu. Dulu, Affandi bersaudara pernah terkena cacar air. Saat itu belum ada vaksin atau obat-obatan untuk mengobatinya.

Orangtua Affandi menggunakan daun pisang untuk menutupi tubuh mereka agar menjadi dingin dan tidak dikerumuni lalat. Kisah itu mengilhami dia untuk mengadopsi bentuknya untuk atap rumah dan museumnya.

Galeri II

Galeri II dibangun pada 1988, terdiri atas dua lantai. Pada awalnya galeri ini digunakan untuk memamerkan lukisan-lukisan karya Affandi yang dijual. Dalam perkembangannya, galeri ini digunakan sebagai ruang pamer koleksi lukisan karya pelukis lain.

Beberapa pelukis yang karyanya dipajang di galeri ini antara lain Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, dan Mochtar Apin. Mereka adalah teman baik Affandi, meskipun mereka memiliki lukisan yang berbeda gaya.

Selain itu juga dipajang karya lain dari seniman lokal, seperti instalasi dan patung.

Galeri III

Sementara Galeri III yang dibuka pada 1999 berisi karya-kraya Maryati, Kartika (anak pertama Affandi dan Maryati), Rukmini Yusuf dan Juki Affandi (anak Affandi dan isti keduanya). Galeri ini dibangun oleh The Affandi Foundation.

Galeri IV

Galeri IV berisikan hasil karya cucu-cucu Affandi. Galeri ini memiliki langit-langit yang terbuat dari anyaman bambu.

Di area museum juga terdapat menara pandang. Dari tempat tersebut, pengunjung bisa mengamati area museum, aliran Sungai Gajah Wong, dan pemandangan kota Jogja.

Fasilitas lain

Bagi yang berminat belajar melukis, Sanggar Gajahwong terbuka, baik untuk usia dewasa maupun anak-anak.

Area indoor dan outdoor kompleks museum ini juga sering difungsikan untuk menggelar berbagai kegiatan seni, workshop, dan seminar.

Bagian bawah rumah Affandi kini telah disulap menjadi Cafe Loteng dan toko suvenir. Atas permintaan pribadi, makam Affandi disandingkan dengan makam Maryati, diletakkan di antara Galeri I dan Galeri II. Area makam tersebut dihiasi dengan kebun mawar.

Baca juga: Affandi, Jenius Seni Lukis Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

five − three =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.